Warta

Obama: Amerika Tak Berperang dengan Islam

Selasa, 7 April 2009 | 06:04 WIB

Ankara, NU Online
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyatakan negaranya tidak dan tak akan pernah berperang dengan Islam. Ia mengakui merasakan hal berat soal invasi AS ke Irak.

''Saya tahu, ketegangan terjadi di banyak tempat di mana keyakinan Islam dipraktikkan. Namun, biar saya katakan dengan jelas, AS tidak dan tak akan pernah berperang dengan Islam,'' kata Obama dalam pidatonya di parlemen Turki, di Ankara, Senin (6/4), dikutip dari AP.<>

Menurutnya, kemitraan AS dengan dunia Islam merupakan hal yang sangat penting. Kemitraan ini tak hanya dalam memerangi aksi terorisme, di mana semua pemeluk agama tentu menolak terorisme, tetapi juga meningkatkan kesempatan bagi semua orang. Ia ingin AS menjalin kerja sama yang baik dengan dunia Islam.

''Saya juga ingin memperjelas bahwa hubungan AS dengan komunitas dan dunia Islam tak dapat dan tak akan hanya berfokus pada upaya memerangi terorisme. Kami ingin menjalin sebuah hubungan yang didasari pada sikap saling menghargai dan menguntungkan,'' katanya.
 
Pemerintah AS, kata Obama, akan mendengarkan dengan seksama, menjembatani kesalahpahaman, dan berupaya mewujudkan pandangan yang sama dengan dunia Islam. ''Kami akan bersikap hormat walaupun terjadi ketidaksepakatan. Kami juga akan memberikan apresiasi tinggi terhadap keyakinan Islam,'' ujarnya.

Menurut Obama, keyakinan Islam telah dipraktikkan selama berabad-abad untuk membentuk dunia, termasuk AS yang telah diperkaya dengan keberadaan Muslim Amerika. Warga AS lainnya mendapati Muslim di dalam keluarga mereka atau hidup di negara yang mayoritas penduduknya Muslim.''Saya tahu, sebab saya salah satu di antara mereka.''

Ayah Obama, Barack Obama yang berasal dari Kenya dan kakeknya merupakan Muslim. Obama juga menghabiskan masa kecilnya di Indonesia, sebuah negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Bahkan Indonesia dinyatakan sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Obama tak asing lagi dengan dunia Islam.

Obama menambahkan, kini fokusnya adalah apa yang bisa dilakukan pemerintah AS dalam kemitraan dengan dunia Islam dalam mencapai harapan dan mimpi bersama. Ia menyatakan pemerintah AS akan terus berupaya untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama dengan dunia Islam untuk mencapai harapan dan mimpi bersama itu.

Dalam kunjungannya ke Turki ini, Obama berupaya untuk meningkatkan hubungan dengan Turki. Hubungan kedua negara sempat diselimuti ketegangan pada 2003 ketika Turki menentang AS melakukan invasi terhadap Irak. Turki juga tak mengizinkan pasukan AS menggunakan wilayahnya dilewati pasukan AS menuju Irak.

Pemerintahan AS di bawah Obama kini telah menyatakan menarik pasukan dari Irak. Ini membuat Turki kian kooperatif dengan AS. Di sisi lain, pada Ahad, Obama mendukung Turki masuk Uni Eropa (UE) dan mendorong UE menerima Turki sebagai anggota. Ia menyatakan ini akan memberi sinyal baik bagi upaya UE menjalin hubungan baik dengan dunia Islam. (dar)