Warta

PBNU: Perombakan Kabinet Harus Bawa Perbaikan

Kamis, 19 April 2007 | 11:49 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap, rencana Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang akan melakukan perombakan (reshufle) kabinet bisa membawa perubahan bagi perbaikan kinerja pemerintah dalam melayani rakyat. Karena, reshufle kabinet harus berdasarkan keinginan kuat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Soal mau reshufle atau tidak, itu terserah Presiden. Namun, sebagai umat, kalau reshufle jadi dilakukan, NU berharap hal itu membawa dampak baik dan kemajuan bagi bangsa,” ungkap Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (19/4).

<>

Hasyim mengatakan, rakyat saat ini sangat mengharap kinerja pemerintah yang konkret. Untuk itu, setelah perombakan kabinet itu harus ada peningkatan kinerja pemerintah. Jika tidak, katanya, isu perombakan kabinet yang cukup menyita perhatian publik itu tidak akan berarti apa-apa bagi bangsa.

”Jangan sampai setelah reshufle sama saja dengan sebelum reshufle. Yang diinginkan oleh rakyat adalah kerja nyata yang membawa kemajuan bagi kehidupan umat,” kata mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur dan PCNU Malang itu.

Menanggapi soal nama-nama menteri yang akan diganti serta sosok penggantinya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, itu menyatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan, NU tidak ikut dalam prosesnya. Karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden.

NU, lanjutnya, tidak bergerak kepada wilayah politik praktis atau kekuasaan, tapi politik keumatan dan kebangsaan. Karena itu, arah NU tidak kepada pasang memasang kader di kabinet. “NU tidak memiliki kapasitas ikut dalam politik kekuasaan. Karena NU tidak masuk dalam politik kekuasaan atau politik praktis. Politik NU adalah politik keumatan dan kebangsaan,” katanya. (rif/amh)