Para santri harus mulai mempersiapkan diri untuk memasuki era Teknologi Informasi (TI) seperti saat ini. Kemampuan santri menulis dapat memanfaatkan internet, misal, dengan menerbitkan karya tulis di media massa atau sekedar di blog (website pribadi).
Demikian disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Ushuluddin, Kabupaten Magelang, KH M. Mansyur Chadziq, pembukaan Sarasehan Jurnalistik Ramadan 2008 di Pesantren tersebut, Senin (8/9).<>
Gus Mansyur—begitu panggilan akrabnya—menjelaskan, dengan tekonologi, di masa mendatang para santri tak lagi membawa kitab kuning yang besar-besar untuk bahtsul masail. Cukup membawa kepingan compact disc atau komputer jinjing (laptop).
Selain itu, Gus Mansyur juga menjelaskan perintah kepada umat Islam untuk bisa membaca dan menulis sudah sangat jelas. ''Ada sebuah hadist yang mengatakan akan datang suatu zaman banyak orang pandai bicara tapi bodoh tingkah lakunya tak bisa membaca dan menulis,'' katanya.
Dia berharap, di zaman modern seperti sekarang, para santri harus tampil terdepan melaksanakan perintah Al-Quran.
''Dalam Al-Quran 70 persen membahas masalah dunia, maka itu harus dipelajari dan diamalkan. Kalaupun nanti para santri menjadi penulis atau wartawan harus berakhlakul karimah sesuai yang digariskan Al-Quran dan Hadist,'' katanya. (sm)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
3
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
4
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
5
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
6
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
Terkini
Lihat Semua