Pentingnya Wali Asuh Santri Dapat Pembekalan Materi Pesantren Ramah Anak Secara Rutin
Rabu, 11 Desember 2024 | 09:30 WIB
Jakarta, NU Online
Lurah Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat Abdul Azis menyampaikan bahwa mendukung gerakan pesantren ramah anak, hal yang paling utama adalah wali asuh santri mendapatkan pembekalan materi secara rutin.
Wali asuh santri ini sebagainana wali asuh asrama, guru mengaji, guru mengajar di sekolah, dan pembimbing yang berada di lingkungan pesantren.
Ia mengungkapkan bahwa dengan adanya pembekalan materi secara rutin kepada wali asuh, santri akan merasa tindakan yang diambil oleh setiap wali asuh adalah sama.
“Tujuannya si anak ini akan merasa tindakan yang diambil oleh wali asuh sama saja penanganannya. Misal si anak cerita ke wali asuh ini lalu penanganannya A, ke wali asuh yang lain juga sama penanganannya A,” ujar Azis kepada NU Online di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, pada Selasa (10/12/2024).
Azis menjelaskan bahwa pihak Pondok Pesantren Asshiddiqiyah rutin memberikan pembekalan materi kepada wali asuh dalam bentuk seminar, workshop, dan focus group discussion (FGD).
“Kita (wali asuh) rutin upgrading, dalam satu tahun sekurang-kurangnya dilakukan dua upgrading kewaliasuhan, baik melalui pendekatan parenting pisikologi atau pendekatan tadi langsung tema ramah anak,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemberian materi tersebut dilakukan setiap semester dengan mendatangkan para pakar dan praktisi di bidangnya atau para tokoh dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Semester satu kita materinya itu pesantren ramah anak tapi dari pendekatan psikologi, kita biasanya memanggil profesor dari UIN Syarif Hidayatullah. Kalau parenting psikologi selesai, sesi keduanya kita pakai yang praktis lagi tentang ramah anak dengan pemateri dari Kemenag. Pembekalan kepada mereka (wali asuh) itu ada pembekalan setiap semester,” ucapnya.
Para wali asuh di Pesantren Asshiddiqiyah juga rutin melakukan diskusi secara daring tentang kondisi terkini para santri.
“Semangat menumbuhkan pesantren ramah anak juga harus dibarengi dengan materi kepesantrenan ramah anak, karena saat ini banyak pesantren belum ter-update tentang ramah anak,” pungkasnya.