RSI Siti Hajar Sidoarjo Sediakan Layanan untuk Penyakit Jantung
Kamis, 20 Februari 2020 | 02:00 WIB
Dokter Mochamad Faishal Riza saat memberikan materi kepada peserta seminar awam. (Foto: NU Online/M Kholidun)
Hadir dua narasumber yakni dokter spesialis jantung dr Mochamad Faishal Riza dan dokter spesialis bedah konsultan onkologi dr Andy Achmad Suanda. Dokter Mochamad Faishal Riza menyampaikan tentang terapi paripurna penyakit jantung koroner, sementara Andy Achmad Suanda menjelaskan masalah deteksi dan penanganan kanker payudara.
Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo, H Hidayatullah mengatakan, seminar awam itu merupakan sumbangsih rumah sakit untuk mengedukasi masyarakat. Pasalnya, dua penyakit tersebut menduduki peringkat pertama dengan angka kematian dan kecacatan tertinggi.
"Peserta yang mengikuti seminar awam ini berjumlah sekitar 110 orang," kata Dokter Dayat, saan akrabnya.
Menurutnya, penyakit jantung tidak mengenal usia. Meskipun muda juga rentan terkena serangan jantung jika tidak bisa menjaga gaya hidup, pola makan yang berkurang, olahraga tidak teratur dan istirahat kurang.
Oleh sebab itu, pihak rumah sakit sengaja berbagi ilmu ini dengan harapan dapat bermanfaat bagi Nahdliyin atau warga NU maupun Sidoarjo pada umumnya. Sehingga masyarakat dapat mengatur gaya hidupnya agar tidak mudah terkena serangan jantung secara tiba-tiba.
Dokter Dayat menjelaskan, saat ini RSI Siti Hajar memiliki layanan unggulan yakni cath lap. Cath lap adalah suatu alat untuk penanganan sakit jantung.
"Alat ini cukup mahal. Semoga alat ini bisa segera dioperasionalkan. Rencananya akan di tempatkan di gedung baru. Di sana bisa pasang reng pembulu darah, otak, organ lain juga bisa. Karena ada sekitar empat ruang. Mohon doanya agar tahun bisa beroperasi," ujar Dokter Dayat.
Selain memiliki cath lap, RSI Siti Hajar juga memiliki layanan unggulan lain yaitu kemo terapi. Salah satu terapi untuk penderita tumor.
Dalam kesempatan ini, RSI Siti Hajar juga memberikan piagam penghargaan kepada bayi yang rutin melakukan imunisasi. Sekitar 16 anak yang rutin melakukan imunisasi di rumah sakit setempat hingga usia dua tahun, mendapatkan piagam penghargaan.
Editor: Ibnu Nawawi