Para kiai dan pengurus JQH Lumajang saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung JQH Lumajang. (Foto: NU Online/Aryudi AR )
Aryudi A Razaq
Kontributor
Lumajang, NU Online
Ketua PCNU Lumajang, Jawa Timur, KH Muhammad Mas’ud mengungkapkan kegembiraannya dengan perkembangan JQH (Jam’iyyah Qurra’ wal Huffadz) Lumajang. Menurutnya, perkembangan JQH Lumajang cukup membanggakan, apalagi peletakan batu pertama pembangunan gedung JQH sudah dimulai bersamaan dengan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-3 Pimpinan Cabang JQH Lumajang.
“Semoga Konfercab ini menghasilkan program yang cukup bagus, dapat merespon perkembangan zaman,” ujarnya kepada NU Online di sela-sela Konfercab ke-3 Pimpinan Cabang JQH Lumajang di Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an Pulosari, Lumajang, Ahad (17/2).
Menurutnya, di zaman seperti ini, peran JQH semakin penting untuk membumikan Al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat. Sebab, produk teknologi dengan media sosialnya kerap kali kian menjauhkan semangat masyarakat dari belajar dan membaca Al-Qur’an.
“Makanya kehadiran JQH semakin penting untuk saat ini dan kedepan,” urainya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat JQH PBNU, KH Saifullah Ma’shum menegaskan bahwa di zaman ini kehadiran Al-Qur’an bagitu penting. Sebab, berbagai persoalan muncul dalam kehidupan. Persoalan itu tak dipungkiri ada keterkaitan dengan maraknya media sosial (medsos). Di medsos tak jarang timbul fitnah, saling caki, saling tipu, dan sebagainya.
“Masyarakat pun dibuatnya gaduh. Karena itu, para ahli Al-Qur’an penting hadir sebagai penyejuk dan penenteram hati. Maka di sinilah peran anggota JQH dibutuhkan,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat Pimpian Pusat JQH PBNU, akan meluncurkan program Al-Qur’an digital. Diharapkan, program tersebut dapat diterima dengan baik oleh kalangan masyarakat. Sebab, kecenderungan kaum milenial saat ini adalah hal-hal yang berbau digital.
“Saya kira ini cocok untuk kaum milenial, sehingga HP tidak cuma diisi dengan hal-hal yang kurang berguna,” ucapnya.
Di bagian lain, ia menyatakan bahwa saat ini gawai dengan medsosnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Celakanya, tak jarang gawai dipergunakan untuk menghujat dan menfitnah sesama manusia.
“Maka dari itu, para ummat Al-Qur’an wajib menciptakan masyarakat yang positif dalam bersosial dan dapat menjadikan HP lebih banyak bermanfaat dari pada mudharatnya,” ujarnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
3
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
4
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
5
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
6
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
Terkini
Lihat Semua