Jombang, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, Jawa Timur H Zulfikar Damam Ikhwanto mengungkapkan, seorang santri setidaknya harus berkomitmen pada empat hal.
"Menjadi santri harus senantiasa menyadari adanya beberapa komitmen, komitmen yang pertama adalah komitmen keagamaan, artinya santri tidak dilepaskan dari norma agama," katanya,
Demikian ini disampaikan saat dimintai komentar terkait peran santri menjelang perhelatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Jombang, Rabu (3/10).
"Segala tindakan santri seyogyanya memiliki pijakan yang jelas dan tepat sesuai norma-norma yang berlaku. Terlebih perilaku-perilaku yang berkaitan langsung dengan norma agama," ujarnya.
Selanjutnya komitmen kedua yang harus dimiliki santri adalah komitmen akan nilai-nilai kemandirian. Seorang santri menurutnya sudah terlatih hidup dengan mandiri di pesantren. Hal ini tentu yang membedakan dengan seseorang yang belum pernah menimba ilmu di pesantren. Ini pula yang sebenarnya dapat membangun karakter santri.
"Santri harus memegang komitmen kemandirian ini, artinya santri terbiasa hidup mandiri," jelasnya.
Di samping itu, yang tak kalah penting adalah mempunyai komitmen kemasyarakatan. Seorang santri tidak dapat lepas dengan kehidupan bermasyarakat. Ini sudah menjadi ladang pengabdian santri di tengah masyarakat saat santri sudah terjun dan bersentuhan langsung degan mereka.
"Komitmen kemasyarakatan ini artinya menjadi santri harus berani dan mampu menebar manfaat bagi masyarakat," ucap pria yang kerap disapa Gus Antok ini.
Kemudian komitmen yang terakhir, santri sudah semestinya menjadi bagian penting dalam menciptakan keutuhan dan kedamaian bangsa. "Ya tentu dengan komitmen kebangsaan santri. Artinya menjadi santri selalu mampu menggerakan semangat mencintai tanah air," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)