Bandung, NU Online
Hari yang dinanti-nanti telah tiba. PCNU se-Jawa Barat berkumpul di Aula Gedung Da’wah PWNU Jawa Barat untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-93 NU. Pada perayaan harlah kali ini lebih terlihat warna baru dan antusiasme tinggi warga Nahdliyin. Pasalnya, pengurus cabang yang memiliki prestasi dan potensi kelembagaan terbaik menerima penganugerahan “NU Jabar Award.”
Aula Gedung Da’wah PWNU Jabar, Jum’at pekan lalu, tiba-tiba riuh oleh tepuk tangan hadirin ketika Wakil Ketua PWNU Jawa Barat Ki Agus Zaenal Mubarok menyebutkan empat PCNU terbaik dari 27 PCNU se-Jawa Barat. Penganugerahan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Juara pertama diraih PCNU Kabupaten Cianjur dengan memperoleh uang pembinaan senilai 50 juta rupiah. Juara kedua, PCNU Kabupaten Sumedang, dengan uang pembinaan 40 juta rupiah,” ujar Ki Agus di atas panggung.
Juara ketiga, lanjut Ki Agus, diraih PCNU Kabupaten Karawang dengan uang pembinaan senilai 30 juta rupiah. “Adapun juara harapan pertama diraih oleh kabupaten Cirebon dengan uang pembinaan 20 juta rupiah,” ujar Deden, sapaan akrabnya.
Menurut Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatulloh, penganugerahan “NU Jabar Award” ini hadir di tengah asumsi masyarakat tentang kurang tertatanya kelembagaan NU di sejumlah cabang.
Oleh karena itu, pria yang sering disapa Gus Hasan ini mengusulkan adanya penilaian kinerja dalam segi administrasi dan kelembagaan, sumber daya manusia, kaderisasi dan lain-lain. “Tentu semuanya didahului pengisian instrumen penilaian yang standar berdasarkan parameter akademik yang bisa dipertanggungjawabkan,” tandas Gus Hasan.
Dalam kesempatan yang sama, Asep Shodiqin Maulana selaku tim visitasi PWNU Jawa Barat mengatakan, pelaksanaan NU Jabar Award ini sudah dilaksanakan sejak November 2018 dengan memberi peringatan kepada pengurus cabang untuk mempersiapkan administrasi secara matang.
“Dilanjut satu bulan kemudian para tim visitasi dari PWNU datang menilai ke tiap-tiap cabang untuk memberikan penilaian selama satu hari,” terangnya.
Asep menambahkan, semboyan keorganisasian NU didasarkan ungkapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib: Al-haq bilaa nidzaamin sayaghlibuhu al-baathil bi nidzamin. (Kebenaran yang tidak terorganisir akan mudah dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir). “Oleh karena itu, seyogyanya warga Nahdliyin bisa meningkatkan manajerial dalam berorganisasi,” pungkasnya. (Rachmi/Musthofa Asrori)