Daerah

Aroma Politik Jelang Konfercab NU Bondowoso Mulai Memanas

Rabu, 30 November 2005 | 03:13 WIB

Bondowoso, NU Online
Menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Bondowoso yang menurut rencana akan dilaksanakan tanggal 28 Januari 2006 mendatang, berbagai kalangan sudah berancang-ancang menyambut momen tersebut bahkan menyiapkan skenario untuk bisa memenangkan pertarungan.
 
Saat ini beberapa nama calon yang diisukan akan maju menjadi ketua tanfidziyah diantaranya dari internal PCNU sendiri KH Abdul Qodir Syam, KH. MA. Syaiful Ridjal (Gus Syef), Drs H Hosni Syam, Drs H Sobri W Ghazali, M.Hum dan KH Saiful Haq. 18 dari 20 MWC dikabarkan juga telah melakukan pertemuan untuk memunculkan calon.

Upaya untuk menjadikan NU sebagai kuda tunggangan untuk meraih kekuasaan menimbulkan keprihatinan banyak fihak. Salah satu kader yang mengaku prihatin tersebut adalah HM Hasyim Husnan, S.Ag yang saat ini menjabat sebagai ketua DPC PKB Bondowoso.

<>

Menurut Ra- Hasyim-panggilan akrabnya-, saat ini ada indikasi permainan dan pengkondisian bahkan skenario siapa yang akan menduduki calon bupati dan wakil bupati pada periode mandatang.

Pengembalikan NU pada khittah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dan penjaga moral umat serta penentuan program ke depan terlihat kurang dipikirkan. “Jika seperti ini kami sebagai kader NU ikut prihatin, apalagi kader NU saat ini tersebar pada hampir semua parpol yang ada,” katanya.

Jika hal ini dibiarkan menurut Hasyim, maka hal itu merupakan langkah mundur dari NU, yang seharusnya menjaga moral, namun ternyata ikut dalam perebutan kekuasaan. “Memang benar NU ikut bertanggungjawab terhadap kepemimpinan ke depan, tetapi kan tidak harus ikut bermain. Apalagi jika NU dibuat main-main tentunya balak (adzab red.) NU akan besar, ” tandasnya.

Senada dengan Hasyim, Drs H Buchori Mun’im Sekretaris ISNU yang saat ini menjadi anggota DPRD dari PPP juga mengaku berharap agar NU kembali ke khittah dan melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan dalam muktamar yang lalu. Sehingga pelaksanaan konferensi tidak dikaitkan dengan momen yang lain seperti Pilkada, melainkan fokus pada pemberdayaan umat.

“Pengurus Cabang, Banom, lembaga dan MWC serta semua yang terlibat dalam konferensi nantinya saya harapkan berpikir obyektif, agar bisa mnyelamatkan keterpurukan NU diberbagai bidang,” ungkapnya.

Menurut Buchori, dilapangan saat ini tampaknya telah terjadi upaya penggalangan dan pengkondisian kandidat seperti layaknya perebutan jabatan di partai politik.”Saya berharap kemajuan jamaah dan jam’iyah lebih diutamakan dari kepentingan yang lain,” tuturnya.

Sementara itu ketua panitian Konfrensi, Drs H Hosni Syam yang saat ini menjabat kepala kantor Infokom Bondowoso, dalam konferensi persnya mengaku sudah sangat siap melaksanakan konferensi sebagai arena evaluasi dan mengakaji arah gerakan organisasi ke depan

“Kami sudah sangat siap melaksanakan konferensi dan menurut rencana akan dihadiri oleh 1000 orang yang terdiri dari pengurus ranting, MWC, cabang, undangan dan peninjau”, katanya.

Kontributor Bondowoso : Samsul Tahar