Malang, NU Online
Mengenalkan Al-Qur’an pada anak tak mesti selalu dengan cara yang konvensional. Kini tersedia berbagai metode pengajaran Al-Qur’an yang menyenangkan dan inovatif untuk anak-anak, diantaranya melalui aplikasi edukasi mobile yang dirancang khusus untuk memudahkan anak mengenal huruf Hijaiyah, belajar tahsin, dan membaca Al-Qur’an.
Kepedulian untuk memudahkan anak-anak belajar Al-Qur’an inilah yang mendorong PaperPlay Studio, developer lokal asal kota Malang, untuk meluncurkan aplikasi Belajar Al-Qur’an bagi para pengguna smartphone Android.
Materi yang terdapat pada aplikasi ini diadopsi dari metode Iqro’ dan beberapa sumber terpercaya lainnya yang kemudian disesuaikan dengan langkah-langkah bertahap untuk belajar Al-Qur’an dari tingkat dasar hingga mahir. Materi yang tercakup mulai dari pengenalan makhraj huruf Hijaiyah, harokat, tanwin, dan hukum-hukum ilmu tajwid lainnya. Dengan pembelajaran yang menyeluruh ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengaji para penggunanya.
“Salah satu tantangan dalam membaca Al-Qur’an bagi sebagian besar kalangan adalah penguasaan makhraj atau lafal huruf Hijaiyah yang benar,” ujar Mochammad Yusuf Fachroni, CEO PaperPlay Studio.
“Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena bahasa Arab memang bukan bahasa ibu masyarakat Indonesia sehingga lidah perlu dilatih secara berulang dengan menirukan lafal huruf yang benar. Oleh karena itu, kami lengkapi aplikasi ini dengan pelafalan makhraj pada setiap hurufnya,” katanya.
Mengingat masih memprihatinkannya kondisi buta huruf Al-Qur’an di Indonesia yang mencapai 65 persen dari jumlah penduduk Islam (Kemenag, 2015), maka terdapat kebutuhan untuk menggalakkan gerakan belajar membaca Al-Qur’an secara lebih meluas. Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah kunci utama bagi umat Islam agar mampu memahami dan mengkaji isi Al-Qur’an, serta mengamalkan kebaikan yang terdapat di dalamnya.
Tentu semakin dini usia, semakin baik untuk mulai mempelajari Al-Qur’an. Lima tahun pertama kehidupan seorang anak adalah masa emas baginya untuk diperkenalkan dengan Al-Qur’an. Hal ini karena pada masa tersebut otak masih dipenuhi dengan sel-sel saraf yang dapat menangkap informasi dengan baik. Pengenalan Al-Qur’an pada masa-masa awal ini dapat dilakukan secara fun dan menarik, misalnya dengan melafalkan huruf Hijaiyah dan memperdengarkan surat-surat pendek atau bacaan Al-Qur’an yang benar saat anak sedang bermain.
Seiring dengan bertambahnya usia anak maka pembelajaran Al-Qur’an bisa dilakukan dengan lebih terstruktur, seperti melalui pendidikan formal di sekolah maupun di pusat-pusat pendidikan agama Islam. Metode pendidikan formal yang ada tentu akan menjadi lebih efektif apabila ditunjang oleh berbagai perangkat pendukung pembelajaran yang positif.
“Tersedianya aplikasi Belajar Al-Qur’an diharapkan dapat sarana pendukung pembelajaran Al-Qur’an di rumah, sekolah, dan tempat pendidikan Al-Qur’an yang ada,” lanjut Yusuf, “Melalui aplikasi ini, anak akan lebih mudah mengulang dasar-dasar pembelajaran Al-Qur’an dari manapun dan kapanpun hingga ia mahir. Orangtua pun dapat ikut menyimak pembelajaran Al-Qur’an bersama anak,” tambahnya.
Aplikasi Belajar Al-Qur’an dilengkapi dengan mini games tebak huruf Hijaiyah dan tebak hukum tajwid untuk menyemangati para pengguna dan agar pembelajaran Al-Qur’an menjadi lebih menyenangkan. Aplikasi tersebut juga mendapat dukungan dari platform pengembangan aplikasi Dicoding.
“Dicoding berkomitmen untuk menjembatani kebutuhan masyarakat dengan solusi teknologi tepatguna hasil karya developer lokal,” tutur CEO Dicoding Narenda Wicaksono.
“Kami ingin agar karya-karya unggul developer lokal dapat memberikan sebesar-besarnya manfaat untuk Indonesia.”
Untuk mendapatkan aplikasi Belajar Al-Qur’an, pengguna ponsel Android dapat mengunduhnya di Google Play Store:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.paperplay.belajaralquran. Red: Mukafi Niam