Daerah

Berat, Menghafal dan Menjaga Al-Qur’an

Rabu, 31 Oktober 2012 | 09:45 WIB

Demak, NU Online
Al-Qur'an adalah wahyu yang paling sempurna dan mampu menjawab segala perso'alan yang ada dimuka bumi sampai pada persinggahan terakhir manusia mempertanggungjawabkan perbuatannya didunia pada Allah SWT.

<>Oleh karena itu, tidak hanya santri dan kiai saja yang punya kewajiban menghafal dan menjaga Al-Qur’an, namun seluruh umat Islam disuruh untuk menjaga dan menghafal Al-Qur’an, 

“Ngapalke Qur’an niku abot, angel tapi jogo lan ngamalke Qur’an niku nggeh ugi sami abote (menghafalkan Al qur’an itu berat, sulit tapi menjaga dan mengamalkan alqur’an juga sama beratnya ).”

Demikian disampaikan oleh Musytasar PBNU KH Sya’roni Ahmad dari Kudus dalam memberikan mauidhoh hasanah dihadapan ribuan jamaah yang menghadiri  haflah Khotmil Qur’an di Pesantren At-Taslim Kracaan Bintoro Demak Sabtu akhir pekan lalu.

Kiai sya’roni berpesan pada santri, wali santri, para kiai dan jamaah untuk mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan anaknya kelak yang akan disuruh menghafal Al-Qur’an, dikarenakan dalam kehidupannya terutama ekonomi yang memberatkan sebelum mengambil kebijakan untuk menyuruh anaknya untuk menghafal Al-Qur’an termasuk dalam mencarikan jodoh anaknya.

“Kulo ngemutaken panjenengan sedoyo menawi ngakon putro ken ngapalke Qur’an niku kudu dijamin uripe, ampun ngantos uripe rekoso sing ndadekake qur’ane ilang, nopo maleh kesusu nikahke sak derange lanyah (Saya mengingatkan pada anda semua kalau menyuruh anak menghafalkan alqur’an harus siap menanggung kehidupannya kelak jangan sampai ekonominya kesulitan yang mengakibatkan hafalannya hilang, termasuk terburu menikahkan anak sebelum lancer hafalannya)” pesannya.

Sementara itu pengasuh pondok pesantren At-Taslim KH Muhammad Nurul Huda menyampaikan haflah Khotmil Qur’an berjalan seperti tahun-tahun yang sudah. Rangkaian acara didahului dengan pertemuan alumni dilanjutkan khataman Al-Qur’an 30 Juz putra putri. Lalu ziarah kemakam pendiri pesantren At-Tasli yakni KH Muhammad Sa’dullah Taslim, dan Nyai Hj Hannah Ma’shum dikomplek makam keluarga Betengan Demak.

Hari berikutnya prosesi khataman oleh khotimin khotimat baik bil ghoib (hafal) maupun bin Nadhor (tartilan) dan diakhiri dengan ziarah kemakam pendiri NU KH Ma’shum yang merupakan kakek kiai Nurul Huda, dia juga menambahkan tahun ini At-Taslim berhasil mewisuda 38 santri yang terdiri 9 khatam bil ghoib dan 29 khatam bin nadhor

“Alhamdulillah tahun ini kami berhasil mewisuda 38 khotimin khotimat yang terdiri dari 9 bil ghoib dan 29 bin nadhor,” ujar Kiai Nurul Huda.

Selain dihadiri alumni, santri, dan wali santri, hadir pula Bupati Demak HM Dachirin Sa’id, Ketua DPRD Demak H Muhlasin, Ketua MUI Demak KH Moh Asyiq, Serta Muspida Demak dan SKPD dilingkungan pemda Demak.


Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto