Daerah

Gus Sholah Pimpinan Baru Pesantren Tebuireng

Kamis, 13 April 2006 | 02:25 WIB

Jombang, NU Online

Cucu Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy`ari KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) ditunjuk sebagai pimpinan Pesantren Tebuireng Jombang yang baru, menggantikan KH Yusuf Hasyim (Pak Ud). Pergantian kepemimpinan ini memang tidak umum dalam tradisi kaum pesantren yang biasanya baru diadakan setelah pemimpin (kiai) utamanya meninggal dunia. Pak Ud berharap Pesantren Tebuireng menjadi percontohan pesantren-pesantren lain.

<>

"Pergantian kepemimpinan di Pesantren Tebuireng seperti itu sebenarnya bukan hal baru bagi kami, dan Tebuireng memang ingin memberi contoh yang baik kepada pesantren lain agar proses pergantian terjadi secara kondusif. Saya memang sudah lama minta untuk diganti karena usia dan kesehatan, kemudian keluarga melakukan rapat beberapa kali dan pilihan akhirnya jatuh kepada Gus Sholah," kata Pak Ud Rabu (12/4).

Secara definitif Pesantren Tebuireng untuk pertama kalinya dipimpin oleh KH Hasyim Asy`ari, lalu digantikan oleh anaknya KH Wahid Hasyim setelah Kiai Hasyim meninggal dunia. Lalu, dari KH Wahid Hasyim digantikan oleh KH Ahmad Baidlowi dan selanjutnya KH A Baidlowi ke KH Choliq justru saat masih hidup. "Dari KH Choliq kepada saya memang dilakukan saat beliau sudah meninggal dunia, tapi saya ingin meneladani pendahulu saya dengan melakukan pergantiaan saat masih segar bugar," kata Pak Ud.

Dia menambahkan, sebelumnya Gus Sholah sempat menerima tawaran dari Sekjen Deplu untuk menjadi Dubes RI di Aljazair akan ketapi berdasarkan rapat keluarga adik kandung Gus Dur itu akhirnya memilih tanggung jawab sebagai pimpinan Pesantren tebuireng. Secara seremonial, pergantian kepemimpinan dari Pak Ud ke Gus Sholah itu akan dilakukan hari ini (13/4) di hadapan ribuan santri dan alumni. (anm)