Haul Leluhur, Tradisi Aswaja yang Mulai Ditradisikan di Mimika
NU Online · Selasa, 17 Maret 2020 | 15:30 WIB
rangkaian tradisi haul yang digelar di Masjid Nurul Hikmah Pondok Pesantren Darussalam Mimika, Papua. (Foto: NU Online/panitia)
Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor
Warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin memiliki tradisi yang khas dan tidak ditemukan di organisasi lain. Jamaah selaku menjaga hubungan dengan mereka yang masih hidup atau sudah meninggal lewat silaturahim dan silaturruh kepada masyayikh yang sudah wafat dengan mengadakan acara haul.
Pada Ahad (15/3) malam, acara haul diselenggarakan di Masjid Nurul Hikmah Pondok Pesantren Darussalam Mimika, Papua. Kegiatan haul masyayikh Darussalam Blokagung Banyuwangi, yakni KH Mukhtar Syafaat Abdul Ghofur, Nyi Hj Siti Maryam dan Nyi Hj Siti Musyarofah dirangkaikan dengan rutinan istighotsah an-Nahdliyah.
Menurutnya, di tahun ini haul masih akan diteruskan. Dikatakannya bahwa di sekitar Muharam tahun depan atau Agustus hingga September 2020 akan diadakan istighotsah dan ijazah kubra serta haul akbar masyayikh NU.
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
Terkini
Lihat Semua