Daerah

Hizib yang Sering Diamalkan KH Wahab Chasbullah

Sabtu, 3 Juni 2023 | 06:00 WIB

Hizib yang Sering Diamalkan KH Wahab Chasbullah

KH Abdul Wahab Chasbullah (Foto: dok NU Online)

Jombang, NU Online
KH Ahmad Mushoddiq, cicit dari Almaghfurlah KH Abdul Wahab Chasbullah menceritakan bahwa salah satu amalan yang sering dilakukan Mbah Wahab adalah membaca hizib. 


Kiai Mushoddiq menjelaskan hizib merupakan kiblat yang umumnya dibaca oleh penganut Tarekat al-Mu'tabarah. Selain mendekatkan diri kepada Allah swt, mengamalkan hizib juga dipercaya mengandung karamah atau khasiat.


"Begini yang dibaca Kiai Wahab: Maula ya shalli wasallim daiman abada ala habibika khairil khalqi kullihimi," ujarnya saat mengisi mauidzah hasanah di acara Haul Ke-52 KH Wahab Chasbullah di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Rabu (31/5/2023). 

 

Selain itu, ia menyebutkan bahwa hobi atau kegemaran Mbah Wahab adalah shalat tahajud. Menurutnya, kebiasaan almarhum sama dengan amal yang disukai Nabi Muhammad saw. "Selain menjaga kesehatan tubuh, Allah akan mengabulkan doa-doa umat Nabi dan mengampuni dosanya," ungkapnya.

 

Oleh karena itu, ia menegaskan, bila Nahdliyin menginginkan pertolongan Allah swt, pasword atau kata kuncinya adalah menyelesaikan persoalan kehidupan di sepertiga malam terakhir. Ia mengajak pada jamaah untuk mengamalkan apa yang dilakukan oleh muassis NU.


Ia mengatakan para jamaah yang hadir pada kesempatan itu adalah orang-orang yang beruntung. "Karena yang dicintai Nabi adalah orang yang duduk di majelisnya Wali Allah. Baik yang masih hidup ataupun yang telah tutup usia. Bayangkan, Mbah Wahab sudah 52 tahun yang lalu wafat, tapi yang hadir dalam haul ini banyak. Ingat, kepedulian dan perhatian waliyullah setelah wafat lebih besar ketika masih hidup," tandasnya.


Ia meyakini, jamaah yang hadir ke acara ini tidak hanya berdoa, tapi mengharap barakah waliyullah.

 

Selain itu, para santri adalah juga orang-orang yang beruntung, sebab "Santri tidak hanya ditempa dengan ragam ilmu pengetahuan, barakah pun menyertai santri. Bila sampai di akhir zaman, Allah akan menghilangkan barakah di muka bumi ini,” ucapnya.


Ulama yang komplet
Dalam catatan NU Online, KH Abdul Wahab Chasbullah adalah seorang ulama inisiator dan pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni, Nahdlatul Ulama (NU). Kiai Wahab lahir di Jombang pada tanggal 31 Maret 1888 dan wafat pada tanggal 29 Desember 1971.  


Kiai Wahab Chasbullah dapat dikatakan sebagai seorang ulama komplet. Selain ahli di bidang ilmu agama, ia juga memiliki ilmu kanuragan, seorang pedagang, dan juga memiliki jiwa seni yang tinggi. Pemikiran dan perjuangan kiai yang melintasi ruang dan waktu yang hingga saat ini masih relevan dan urgen untuk tetap dilestarikan  


Hal itu diutarakan penulis buku Atlas Walisongo KH Agus Sunyoto dalam Webinar Nasional KH Abdul Wahab Chasbullah; Peran dan Pemikiran dalam Konteks Kekinian pada Jumat (5/2/).  


KH Agus Sunyoto menjelaskan bahwa Kiai Wahab adalah tokoh yang memimpin rombongan Komite Hijaz. Komite ini membawa pesan dari kalangan ulama tradisional untuk melobi Raja Saudi penguasa baru di Tanah Arab agar memelihara warisan-warisan Islam zaman Rasulullah dan sahabat. Komite juga meminta diperbolehkannya kehidupan bermadzhab, sehingga penggusuran makam Rasulullah dan yang lainnya bisa digagalkan.  


Dalam konteks nasional, Agus Sunyoto pernah mendapat penjelasan dari Gus Dur, bahwa pengetahuan dan pemahaman Kiai Wahab luar biasa tentang eksistensi golongan, partai politik dan ideologi.


Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan