Jujur, Kunci Sukses Rasulullah sebagai Pedagang dan Pemimpin
NU Online Ā· Jumat, 30 Oktober 2020 | 12:15 WIB
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Nabi Muhammad SAW merupakan anugerah terbesar bagi alam semesta. Meskipun ia adalah Nabi umat Islam, tapi diperuntukkan bagi semua manusia, bahkan alam dan seluruh isinya. Allah menciptakan Nabi Muhammad untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
āBuktinya, firman Allah menyebut wamaa arsalnaaka illa rahmatal lilāalamin, bukan lil muslimin. Jadi Allah mengutus Muhammad sabagai rahmat bagi alam, bukan hanya bagi umat Islam,ā ujar pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah, Keluarahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Jember Jawa Timur, KH Ali Rahbini saat memberikan tausiyah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diĀ Jember, Kamis (29/10) malam.
Menurut Kiai Rahbini, sapaan akrabnya, Rasulullah adalah sosok yang luar biasa. Ruh Nabi Muhammad telah diciptakan sebelum alam ini diciptakan oleh Allah. Bahkan Allah tidak akan menciptakan alam jika Nabi Muhammad akan tidak ada. Logikanya, apa yang manusia dan makhluk hidup lainnya makan dan minumĀ selama ini adalah barokahnya Nabi Muhammad.
āYa Allah, beliau adalah sosok yang agung dan luar biasa.Ā Bahkan permitaan ampun Nabi Adam saat dikeluarkan dari surga, diterima oleh Allah, itu karena dalam dalam doanya Nabi Adam menyebut nama Muhammad Rasulullah,ā urainya.
Walaupun demikian agung posisi Rasulullah, namun beliau adalah sosok yang rendah hati danĀ akhlaknya terpuji. Baliau tidak pernah menyakiti orang lain, baik dengan kata-kata maupun perbuatan. Bahkan dihina dan disakitipun, beliau masih memaafkan yang menyakiti bahkan berdoa untuknya.
āIni (Nabi Muhammad) akhlak yang luar biasa agung,ā jelasnya.
Sebagai manusia biasa, Nabi Muhammad juga mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri danĀ keluarganya karena untuk menyambung hidup manusia memang harus bersuaha, itu rumus alam. Beliau berdagang sampai ke luar daerah. Misi dagangnya sukses dan beliau sendiri dikenal sebagai pedagang yang sukses.
āKuncinya satu, jujur (dalam berdagang). Jujur tidak hanya untuk soal berdagang, tapi juga untuk yang lain-lain dalam hidup,ā ungkapnya.
Pria pentolan Ansor Jember itu menambahkan bahwa dalam dunia dagang, kejujuran adalah modal utama, tidak selalu uang. Sebab, kejujuran bisa mendatangkan uang. Sebaliknya, ketidak jujuran akhirnya akan menggerus modal (uang) yang ada.
āModal dalam berbisnis adalah jujur, modal menjadi pemimpin juga jujur. Kalau jujur sudah kita miliki, insyaallah yang lain ikut,ā pungkasnya.
Pewarta:Ā Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua