Jombang, NU Online
Jelang perhelatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh 22 Oktober 2018, banyak pihak yang menaruh harapan kepada para santri khususnya. Di antaranya Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Jombang, Jawa Timur Abdul Haris.
Ia mengatakan, Hari Santri menjadi momentum yang tepat untuk mengembangkan perannya sebagai generasi yang dapat mewariskan nilai-nilai moral, spritual dan intelektual kepada generasi bangsa.
Dengan peran tersebut, santri hendaknya bisa membawa bangsa kian maju dan berkembang. "Semoga santri semakin eksis menjadi lini terdepan dalam mewariskan dan mengembangkan nilai-nilai moral, spritual, dan nilai-nilai intelektual kepada generasi di negeri ini," ujarnya kepada NU Online, Selasa (2/10).
Di samping itu, santri dapat membentengi berbagai rintangan dan tantangan yang berkembang di negeri ini. Ia menyebut, belakangan yang tampak adalah kelompok-kelompok radikal. Mereka mengajarkan nilai-nilai kekerasan dan menyebarkannya kepada lintas generasi-generasi bangsa.
Ini tentu menurutnya sangat membahayakan, bahkan akan menghambat proses perkembangan bangsa dan negara. Tak hanya itu, warga akan selalu merasa tidak tenang, mereka akan selalu terhantui dengan keberadaan kelompok radikal.
Pada situasi yang demikian, kata dia, peran santri bisa menjadi benteng utama untuk menghalau gerakan-gerakan kelompok radikal. "Semoga pula para santri menjadi benteng dari gerakan ekstrem dan radikal demi keutuhan bangsa dan kedamaian negeri ini," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)