Daerah

Kiat agar Muslimah Tetap Percaya Diri dan Modis

Senin, 10 Mei 2021 | 06:30 WIB

Kiat agar Muslimah Tetap Percaya Diri dan Modis

Percaya diri dalam menggunakan pakaian yang nyaman sudah otomatis jadi fashionable.

Purworejo, NU Online 
Ketua STAI An Nawawi Purworejo, Jawa Tengah Ning Ashfa Khoirun Nisa dalam acara Bincang Ramadhan bersama Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah menyampaikan kiat agar muslimah tetap percaya diri dan fashionable (modis).
 
Dikatakan, percaya diri dalam menggunakan pakaian yang nyaman sudah otomatis jadi fashionable. “Jadi, ukuran modis bukan karena bentuk badan, ukuran badan atau warna kulit jika kita percaya diri maka pembawaanya akan enak dilihat,” kata putri dari KH Achmad Chalwani Pengasuh Pesantren An Nawawi Berjan, Purworejo, Jawa Tengah itu.
 
Ning yang akrab disapa Irun itu juga mengingatkan pentingnya memahami karakter diri sendiri. Misalnya, ciri orang introvert (pendiam) dan kalem jangan dipaksa memakai baju yang heboh (pernak-pernik atau warna-warni). Itu pantas digunakan oleh orang yang memiliki karakter ceria dan periang. 
 
“Jangan memaksakan sesuatu yang bukan bagian dari karakter kita sendiri, be your self !” ajak ning Irun dalam Bincang Ramadhan bertajuk Trend Hijab: Antara Fashion dan Identitas Keagamaan, Ahad (9/5).
 
Dalam perbincangan itu ning Irun menjelaskan tentang fashion. Dalam bahasa Indonesia istilah fashion belum ada, adanya mode. Ia menerangkan awal mula pakaian berfungsi untuk melindungi diri dari cuaca namun dalam Islam menggunakan regulasi menutup aurat. 
 
“Tujuannya tak lain adalah untuk membedakan antara wanita terhormat (tertutup) dan budak. Kala itu budak tidak memakai pakaian (tertutup),” terang Ning Irun.
 
Kemudian Ning Irun menceritakan fashion yang digunakan orang-orang terdahulu, yakni pakaian Jubah. Kata Ning Irun jubah yang dipakai para kiai dulu di Dubai juga menjadi fashion. Kiai zaman dulu pakai jas, sarung, dan pantofel. Itu style orang dulu yang digunakan ketika mengisi pengajian, tapi tetap keren.
 
“Jadi, fashion itu tergantung pemakainya kalau rapi jadi bagus dan tergantung selera masing-masing. Ada yang lebih suka fashion kebarat-baratan atau timur dan ada juga yang menyukai batik atau kebaya,” tandasnya.
 
Ning Irun adalah pemerhati fashion dan desainer yang juga Founder Griya bin Nawawi serta Owner dari Li Scraf. Selain itu juga memiliki usaha kafe dan salon. Ning Irun bisa disapa melalui akun media instagramnya @irunicer (Ashfa Khoirun Nisa).
 
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Syamsul Arifin