LF PWNU Aceh Gelar Rukyatul Hilal Hari Ini, Idul Fitri Diprediksi Jatuh pada 31 Maret 2025
Sabtu, 29 Maret 2025 | 07:30 WIB

Lembaga Falakiyah PWNU Aceh melakukan Rukyat Hilal yang turut hadir Ketua PWNU Aceh Abu Sibreh beberapa bulan silam. (Foto: NU Online/Helmi)
Helmi Abu Bakar
Kontributor
Banda Aceh, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) Aceh akan menggelar rukyatul hilal untuk menentukan awal Syawal 1446 H, pada Sabtu (29/3/2025) hari ini, yang bertepatan dengan 29 Ramadhan 1446.
"Pemantauan hilal ini akan dilakukan di dua lokasi strategis, yakni Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Aceh Besar, dan Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas, Lhokseumawe," ungkap Sekretaris LF PWNU Aceh, Tgk Al-Firdaus Putra kepada NU Online, Jumat (28/3/2025).
Pakar falakiyah Aceh itu menyampaikan bahwa berdasarkan data hisab, ijtimak atau konjungsi hilal Syawal terjadi pada Sabtu hari ini, pukul 17.57.38 WIB. Namun, ketika matahari terbenam, hilal masih berada di bawah ufuk dengan posisi -1,07 derajat.
"Dengan posisi ini, hilal tidak mungkin terlihat, baik dengan mata telanjang maupun dengan teleskop. Berdasarkan kaidah rukyat dan hisab, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Syawal 1446 H diprediksi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025," ujarnya.
Dua lokasi rukyatul hilal di Aceh
Tgk Al-Firdaus menyebutkan bahwa dalam rukyatul hilal kali ini, LF PWNU Aceh menyiapkan dua titik pemantauan utama yang dianggap memiliki visibilitas terbaik untuk pengamatan hilal.
Pertama, Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang di Aceh Besar merupakan salah satu pusat studi falakiyah yang kerap dijadikan lokasi pengamatan bulan.
"Sementara itu (lokasi kedua) Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas di Lhokseumawe juga dikenal sebagai tempat strategis dengan cakrawala yang luas untuk memantau posisi hilal," tambahnya.
Menurut Tgk Al-Firdaus, pengamatan ini merupakan bagian dari mekanisme penentuan awal bulan dalam kalender hijriah yang selalu dilakukan NU melalui Lembaga Falakiyah.
"Rukyat ini tidak hanya dilakukan di Aceh, tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia. Hasilnya nanti akan dilaporkan ke Lembaga Falakiyah PBNU," jelasnya.
Setelah proses rukyat selesai, laporan hasil pengamatan dari Aceh akan dikirimkan ke LF PBNU di Jakarta. Pada malam harinya, sekitar pukul 19.00 WIB, PBNU dijadwalkan akan mengumumkan ikhbar atau keputusan resmi terkait penetapan 1 Syawal 1446 H.
Hilal di bawah ufuk, potensi Lebaran serentak
Data hisab menunjukkan bahwa posisi hilal di seluruh Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H masih berada di bawah ufuk, dengan rentang antara -3 derajat hingga -1 derajat. Dengan kondisi ini, sangat kecil kemungkinan hilal dapat terlihat di seluruh Indonesia, sehingga diprediksi Idul Fitri akan jatuh serentak pada Senin, 31 Maret 2025.
Tgk Al-Firdaus menegaskan bahwa dalam penentuan awal bulan hijriah, NU selalu mengedepankan metode rukyat bil fi'li (pengamatan langsung) yang dikombinasikan dengan data hisab. Jika hilal tidak terlihat, maka bulan digenapkan menjadi 30 hari sebagaimana kaidah fiqih yang berlaku.
Lebih lanjut, Tgk Al-Firdaus menekankan agar umat Islam di Aceh dan seluruh Indonesia dapat bersiap menyambut hari kemenangan dengan penuh suka cita pada Senin, 31 Maret 2025.
"Masyarakat diimbau untuk menunggu pengumuman resmi dari PBNU dan pemerintah melalui Kementerian Agama RI. Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri secara serentak," tutupnya.
Terpopuler
1
Begini Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri
2
3 Amalan Sunnah Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri
3
Sejumlah Negara Rayakan Idul Fitri 1446 H pada Ahad, 30 Maret 2025
4
4 Amalan yang Dianjurkan pada Malam Idul Fitri
5
Niat dan Waktu Mandi Sunnah Idul Fitri
6
Lafal Bilal Shalat Idul Fitri, Dilengkapi Latin dan Terjemah
Terkini
Lihat Semua