Daerah

PAC Fatayat NU Klabang Dilantik, Penanaman Aswaja Diharapkan Jadi Prioritas

Selasa, 29 November 2005 | 01:33 WIB

Bondowoso, NU Online
Pengurus Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Klabang, Ahad (27/11) kemarin resmi dilantik oleh Ust Nurfadhilah, Wakil ketua Cabang Fatayat NU Bondowoso dihadapan sedikitnya 200 orang warga NU yang ikut menyaksikan pengukuhan tersebut bertempat dihalaman rumah Achmad Zuhri, SH, anggota FKB DPRD Bondowoso. Sesuai hasil musyawarah sebelumnya ditetapkan sebagai ketua HJ Wardah, Sekretaris Riskih, S.Ag dan Bendahara Arik Ahyatur Rofi’ah, S.Ag serta seluruh jajaran pengurus lainnya.

Setelah pelantikan dilaksanakan oleh PC Fatayat NU, Acara yang dikemas dalam bentuk pengajian umum tersebut disi dengan mauidhoh hasanah oleh Ny HJ Mahtumah dari Situbondo serta diisi dengan hiburan musik gambus dan tarian oleh anak-anak setempat yang rata-rata masih usia dini yang memng menjadi garapan utama fatayat dengan program Pendidikan Anak Dini Usia (PADU)-nya.

<>

Yeng lebih menarik lagi, dari hampir seluruh jajaran pengurus Ancab para istri kepala desa dari 13 desa yang ada masuk dalam struktur kepengurusan, sehingga para kepala desa yang merupakan pendamping dari mereka ikut hadir dalam pelantikan tersebut untuk menyaksikan pengukuhan istrinya bahkan Istri Camatnya Sutarno juga hadir dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Ust Nurfadhilah wakil ketua PC Fatayat Nu Bondowoso mewakili Holadah Sa’diyah, S.Ag yang saat itu berhalangan hadir. Berharap agar ke depan dalam menjalankan roda organisasi lebih profesional, sehingga harapan agar organisasi ini disegani dan dipercaya berbagai pihak bisa tercapai.

Sementara itu, Ny Hajjah Mahtumah dalam ceramahnya berharap kepada para pengurus yang baru dikukuhkan untuk memulia pendidikan secara dini tentang Ahlussunnah waljamaah (Aswaja) kepada anak, serta yang lebih utama pada diri sendiri

Karena dalam pandangan Ny Mahtumah, saat ini pemahaman tentang aswaja sudah mulai menipis, bahkan dirinya juga meragukan para pengurus fatayat dan organisasi banom dan lembaga lainnnya memahami tentang aswaja.

“Mau ngurusi NU, tapi aswaja saja tidak paham ini bagaimana. Makanya saya berharap pemahaman aswaja lebih ditingkatkan lagi”, tandas Mahtumah dihadapan ratusan warga NU.

Sementara itu, Arik Ahyatur Rofi’ah, S.Ag salah satu pengurus harian yang baru dilantik mengakui jika selama ini organisasi ini kurang solid mulai dari tingkat ranting hingga cabang. Sehingga kedepan pengurus cabang diminta untuk melakukan pembinaan struktural hingga tingkat ranting.
Karena, Dalam pandangan alumnus STAIN Jember ini, organisasi termasuk didalamnya Fatayat mempunyai 2 fungsi diantaranya sebagai Komplemen (pelengkap) dalam kehudupan bermasyarakat dan fungsi Suplemen (nilai tambah) yang tentunya harus mempunyai nilai tambah dalam pengembangan diri, warga NU dan masyarakat secara umum.

“Kalau tidak ada pembinaan maka organisasi ini hanya menjadi wadah kumpul-kumpul saja tidak membawa perubahan baik pada diri sendiri, maupun untuk pengembangan masyarakat NU sebagaimana dicita-citakan pendiri NU”, ungkapnya.

Kontributor Bondowoso : Samsul Tahar