Daerah

Peringati Harlah Ke-92, NU Semarang Siap Gelar Refleksi dan Shalat Gerhana

Rabu, 17 Januari 2018 | 13:31 WIB

Semarang, NU Online
Ada yang istimewa dalam acara peringatan hari lahir (harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-92 tahun ini. Tak hanya pengajian seperti biasa, namun diisi pula dengan Shalat Gerhana bulan dan ungkapan refleksi dari lima rektor perguruan tinggi.

Panitia Harlah NU ke-92 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang telah mengundang rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, rektor Universitas Wahid Hasyim, rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) untuk memberikan pidato bertema refleksi tentang kiprah NU di dunia maupun khususnya di Semarang, bertempat di ruang utama Masjid Agung Jawa Tengah jl. Gajah Raya Semarang, Rabu (31/1) mulai jam 16.00 hingga 23.00.

Para rektor dan hadirin akan diajak Salat Gerhana dan jamaah Magrib, lalu jamaah Isya, dan ditutup Mauidhoh Hasanah oleh Rois Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh.

Ketua Panitia Harlah NU ke-92 PCNU Kota Semarang Saechu Amrin menerangkan, pihaknya akan menghadirkan ribuan jamaah untuk memeriahkan acara tersebut. Dia berharap seluruh Nahdliyin Kota Semarang berbondong-bondong hadir bersama keluarga atau jamaahnya.

"Mari kita ramaikan harlah NU kita yang istimewa ini. Ayo hadir bersama seluruh keluarga dan jamaah Anda!" ucapnya usai menutup rapat panitia di kantor PCNU Kota Semarang, kemarin. 

Saechu menambahkan, di dalam gelaran harlah tersebut para rektor akan memberikan banyak wawasan tentang perlunya warga NU waspada dan bijaksana dalam menghadapi tahun politik yang kini sedang banyak Pemilihan Kepala Daerah yang seluruhnya melibatkan tokoh-tokoh NU sebagai kontestannya.

Dilanjutkannya, para tokoh senior NU juga dijadwalkan memberikan pidato refleksi. Diantaranya mantan gubernur Jateng Ali Mufiz, ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji dan Ketua Badan Pengelola MAJT Noor Ahmad.

Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Sodaqoh, kata dia, akan memberikan nasehat-nasehat tentang perlunya menjaga NU dan menata barisan agar menjadi jam'iyyah (organisasi) yang sesuai khittah pendiriannya. 

"Mbah Ubed akan menyampaikan pesan agar kita bangkit dan menata NU kita. Karena menjaga NU adalah menjaga Indonesia, menghancurkan NU adalah menghancurkan Indonesia," ujarnya.

Panitia juga mengharap kehadiran para mahasiswa se-Kota Semarang. Lebih-lebih mahasiswa dari lima perguruan tinggi yang rektornya hadir sebagai narasumber, menurutnya wajib datang. 

"Kawan-kawan mahasiswa di Kota Semarang saya undang untuk hadir. Terlebih yang kuliah di UIN Walisongo, Unwahas, Undip, Unnes, Unissula, wajib hadir lho. Karena bapak-bapak kalian jadi narasumber di acara ini," pungkasnya. (Ichwan/Abdullah Alawi)