Daerah

PMII Jabar: FPI tidak Cerminkan Sikap Islam

Senin, 29 Oktober 2012 | 08:00 WIB

Jakarta, NU Online
Tindak kekerasan FPI dengan melakukan penyerangan terhadap warga Ahmadiyah Astanaanyar tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. FPI tidak menjalakan amar ma’ruf nahyi munkar sebagaimana ajaran agama menitahkan dakwah bilhikmah wal mau’idhotil hasanah.
<>
Demikian disampaikan PMII Jawa Barat terkait kekerasa oleh Front Pembela Islam pada Ahmadiyah di Bandung, malam Idul Adha yang lalu. PMII mendesak aparatur negara untuk menegakkan hukum secara tegas terhadap FPI yang melakukan tindakan kriminal. 

"Seharusnya aparat negara dapat melindungi segenap warga negara dengan mengantisipasi adanya kemungkinan tindak kekerasan," kata Edi Rusyandi, ketua PMII Jawa Barat, lewat siarang pers yang dikirim ke NU Online tadi pagi. 

PMII juga mendesak walikota Bandung untuk membuktikan slogan Bandung sebagai Kota agamis sebagai Rumah bersama umat beragama.

"Ini momentum yang tepat dalam masa konflik seperti ini untuk menguji implementasi Bandung Agamis agar tidak sekadar jargon pembangunan daerah. Tidak cukup hanya memberikan pernyataan penyesalan, karena kewenangannya lebih daripada itu," jelasnya. 

Mereka juga mengingatkan Pemerintah Jawa Barat dalam hal ini Gubernur Ahmad Heryawan untuk meninjau ulang Pergub tentang Pelarangan Aktivitas Jemaah Ahmadiyah, yang justru seringkali menjadi pemicu konflik dan alasan kekerasan di banyak daerah di Jawa Barat. 

"Gubernur Ahmad Heryawan harus mempertanggungjawabkan pergub tersebut," tegasnya.  

PMII Jawa Barat menolak segala bentuk tindak kekerasan dari kelompok manapun karena tidak mencerminkan nilai-nilai luhur budaya sunda sebagai basis kultural masyarakat Jawa Barat.


Penulis: Hamzah Sahal