Satgas NU Jatim Kirim Medi-Tech ke Pesantren Miftachussunnah Surabaya
Jumat, 12 Juni 2020 | 10:00 WIB
Ketua NU Care-LAZISNU Jatim (kanan) menyaksikan pemberian medi-tech secara simbolis ke Pesantren Miftachussunnah Surabaya. (Foto: NU Online/Rof Maulana)
Rof Maulana
Kontributor
Surabaya, NU Online
Satuan Tugas NU Jawa Timur Tanggap Covid-19 menyerahkan bantuan medi-tech ke Pesantren Miftachussunnah Surabaya. Medi-tech adalah alat sebagai sterilisasi tri in one, mulai dari pengecekan suhu badan, cuci tangan dengan hand sanitizer dan bilik disinfektan.
"Medi-tech ini bantuan dari Siantar Top yang diberikan kepada Satgas NU Jatim Tanggap Covid-19 dan kami menyerahkan kepada Pesantren Miftachussunnah Surabaya," kata A Afif Amrullah, Jumat (12/6).
Menurut Ketua NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama atau LAZISNU Jawa Timur ini bahwa alat tersebut praktis karena memiliki tiga manfaat dengan satu alat. Pemanfaatan alat ini seperti bilik sterilisasi tapi keunggulannya ada cek suhu badan seperti thermo gun dan penyemprotan disinfektan.
"Tapi disinfektan ini berupa uap, sehingga pakaian tidak akan basah dan ada penyemprotan di bagian kaki," terangnya.
Dosen Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya ini mengatakan bahwa medi-tech dipasang di pondok pesantren asuhan KH Miftachul Akhyar yang juga Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dan usai shalat Jumat ini, Kiai Miftah memulai kajian kitab Hikam setelah sekian lama libur karena Pandemi Covid 19.
“Supaya jamaah kajian kitab Hikam tetap tenang, kami memasang medi-tech di pintu masuk masjid yang berada di komplek Pesantren Miftachussunnah ini,” ungkap Afif.
Gus Abdul Mughits Miftach mengatakan medi-tech sangat membantu para santri yang akan kembali ke pesantren. Dan dengan adanya alat tersebut tentunya pihak pengelola pesantren sangat terbantu.
“Sebelum adanya alat ini kami menggunakan alat seadanya seperti thermo gun dan tempat pencucian tangan menggunakan sabun serta hand sanitizer,” terang Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut.
Menurut Gus Mughits, sapaan akrabnya bahwa medi-tech akan digunakan untuk santri putra, sedangkan santri putri akan menggunakan alat seadanya untuk pengecekan suhu badan.
“Karena alat terbatas, kami tetap menggunakan alat seadanya untuk menghindari kerumunan saat memasuki pondok pesantren,” pungkasnya.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua