Daerah

Sekolah Ma’arif NU Ciomas Bogor Galakkan Ngaji Pasaran

Jumat, 26 Juni 2015 | 06:01 WIB

Bogor, NU Online
Mengisi libur panjang sekolah akhir Tahun Pelajaran 2014/2015 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan 1436 H, Sekolah Ma’arif NU Ciomas di Kabupaten Bogor ini menggalakkan ngaji pasaran. Pengajian pasaran dipusatkan di areal kompleks lembaga pendidikan yang berlokasi di Jalan Pagelaran 55, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Bogor.<>

Kepala SMP Ma’arif NU Ciomas, KH Saepul Milah Hasbi kepada NU Online di Bogor, Kamis (25/6) mengatakan, pengajian pasaran merupakan kegiatan rutin yang digalakan Sekolah Ma’arif NU Ciomas pada setiap Ramadhan. Sekolah Ma’arif NU Ciomas didirikan pada tahun 2009, mengelola SMP, SMA, dan SMK. Total siswanya kini mencapai 450 orang.

“Semua siswa Ma’arif Ciomas, baik jenjang SMP, SMA maupun SMK kami anjurkan mengikuti kegiatan ini,” kata Saepul.

Pengajian pasaran dipusatkan di dua lokasi pesantren, yang bernaung dalam satu payung Yayasan Rahmatan Lil’alamin Ciomas, yakni Pesantren Al-Fatah di Desa Pagelaran, yang notabene satu areal dengan SMP, SMA dan SMK Ma’arif NU Ciomas. Satu lokasi lagi yaitu Pesantren Ar-Ruhama Kelurahan Padasuka, Kecamatan Ciomas.

Pesantren Al-Fatah dikelola oleh KH Hasbullah Al-Haf, yang tak lain ayah dari KH Seapul Milah. Pesantren Al-Fatah merupakan pesantren bercorak salafiyah terbesar di wilayah Kecamatan Ciomas, yang didirikan tahun 1970-an. Sedangkan Pesantren Ar-Ruhama dikelola oleh Saeful Milah. Pesantren ini didirikan pada tahun 2011, juga bercorak salafiyah.

Materi yang diajarkan pada pengajian pasaran, yaitu kitab kuning alias kitab karya ulama klasik, antara lain Alfiyah Ibn Malik, Mantiq Sullamul Munawwaroq, Fiqh Sullamul Munajat, Ta’limul Muta’allim, dan Hadits Tankihul Qaul.

Menurut Saepul Milah, pengajian pasaran pada bulan Ramadhan dimaksudkan untuk memperluas wawasan keislaman, penanaman pendidikan karakter dan penguatan akhlak siswa Sekolah Ma’arif NU Ciomas.

“Siswa Ma’arif NU harus memiliki karakter dan kepribadian yang kuat, yang membedakan dengan siswa sekolah kebanyakan. Karena itu kami galakan pengajian pasaran selama bulan Ramadhan,” papar pendiri Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Dikemukakannya, pendidikan ala Sekolah Ma’arif NU Ciomas merupakan kombinasi antara dua pendekatan, yakni pendidikan formal dan pendidikan khas pesantren. Selain menggalakkan pengajian pasaran pada Ramadhan, pada setiap Sabtu, sore semua siswa diharuskan tinggal di asrama pesantren untuk mendapatkan penggemblengan mengenai kepemimpinan, ke-NU-an, dan wawasan kebangsaan. (Ahmad Fahir/Fathoni)