Masjid Baitul Salat ame di Fatulah, distrik Narayangnj, Bangladesh meledak pada Jumat (4/9), ketika Shalat Isya akan berakhir. (Foto: AP Photo)
A Muchlishon Rochmat
Penulis
Dhaka, NU Online
Masjid Baitul Salat ame di Fatulah, distrik Narayangnj, Bangladesh meledak pada Jumat (4/9), ketika Shalat Isya akan berakhir. Insiden itu menyebabkan puluhan orang meninggal dan terluka. Hingga Ahad, (6/9), korban jiwa akibat ledakan tersebut mencapai 24 orang—salah satunya anak laki-laki berusia 7 tahun.
Ledakan itu juga menyebabkan setidaknya 37 orang mengalami luka bakar parah. Mereka dirawat di Rumah Sakit Sheikh Hasina National Institute of Burn and Plastic Surgery di Ibu Kota Dhaka. Menurut keterangan dokter, mereka mengalami luka bakar 30-70 persen di sekujur tubuhnya. Sementara korban yang kritis mengalami luka bakar di bagian tenggorokan.
Seperti diberitakan Aljazeera, Ahad (6/9), ledakan di masjid tersebut disebabkan oleh kebocoran pipa gas yang berada di bawah masjid. Gas tersebut kemudian meledak ketika pendingin ruangan dinyalakan.
“Kami memperkirakan kebocoran gas dari pipa gas terkumpul di dalam masjid sejak jendela ditutup. Ketika mereka (para jamaah) menutup jendela dan pintu serta menyalakan AC, ada percikan listrik yang menyebabkan ledakan di dalam masjid,” kata Petugas Pemadam Kebakaran Senior, Abdullah Al-Arefin, menganalisa ledakan tersebut.
Pihak berwenang sudah melakukan investigasi atas kejadian tersebut. Dilaporkan bahwa penyebab utama ledakan tersebut belum dapat dipastikan. Akan tetapi, ledakan tersebut berasal dari pendingin ruangan, AC.
Atas kejadian itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Bangladesh Nasrul Hamid memerintahkan seluruh peruhasaan listrik untuk mengecek koneksi aliran listrik dan AC di masjid dan rumah ibadah lainnya di wilayah tersebut.
Nasrul menegaskan, pejabat transmisi dan distribusi gas negara Titas akan mendapatkan hukuman jika hasil investigasi menunjukkan mereka lalai sehingga menyebabkan ledakan tersebut.
“Jika kami menemukan kelalaian pejabat di departemen saya, mereka akan mendapatkan hukuman setelah skorsing segera," kata dia dilansir dari laman Bdnews24, Ahad (6/9).
Dia menambahkan, orang-orang yang membangun masjid dan mereka yang mengambil listrik secara ilegal juga harus bertanggung jawab atas pembangunan masjid di jalur pipa di bawah jalan. Ia memperingatkan bahwa kejadian seperti itu akan terulang kembali apabila orang-orang membangun dan mengambil listrik secara ilegal.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua