Jateng

KH Abdul Rouf Maimoen: Mukjizat Numerik Al-Qur'an Tunjukkan Keagungan-Nya

Jumat, 14 Februari 2025 | 19:00 WIB

KH Abdul Rouf Maimoen: Mukjizat Numerik Al-Qur'an Tunjukkan Keagungan-Nya

KH Abdul Rouf Maimoen saat mauidhoh hasanah di Lailatul Ijtima’ pada Senin (10/2/2025) di Kantor PWNU Jawa Tengah

Semarang, NU Online Jateng  

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah sukses menggelar Lailatul Ijtima’ pada Senin (10/2/2025) di Kantor PWNU Jawa Tengah. Acara ini menjadi upaya penguatan pemahaman Nahdlatul Ulama (NU), terutama bagi generasi muda, agar mereka dapat menjadi kader penerus yang berkontribusi dalam perjuangan NU di masa depan.


Dalam mauidhatul hasanahnya KH Abdul Rouf Maimoen mengajak jamaah untuk mendalami keagungan Al-Qur’an melalui mukjizat numerik yang terkandung di dalamnya. Ia menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah swt dan bukan hasil karya manusia.


"Tidak mungkin ini bikinan manusia, Al-Qur’an itu pasti yang menciptakan, yang menurunkan adalah Allah swt," jelas Kiai Rouf.


Dalam ceramahnya, Kiai Rouf mencontohkan beberapa kajian numerik dalam Al-Qur’an, seperti jumlah huruf tertentu yang memiliki makna khusus terkait kehidupan Nabi Muhammad saw. 


Ia juga menyoroti ketepatan angka-angka dalam Al-Qur’an yang sesuai dengan peristiwa yang telah terjadi.


"Surat An-Nasr itu juga identik dengan yuswanipun Rasulullah saw, umur Rasulullah saw yaitu 63 karena Surat An-Nasr meniko adalah surat yang disebut oleh Ibnu Abbas bahwa ini surat memberi peringatan kepada Rasulullah tentang dekatnya ajal Rasulullah," ungkapnya.


Lebih lanjut, Kiai Rouf mengajak para hadirin, terutama generasi muda, untuk tidak ragu dalam menggali ilmu pengetahuan dan menggabungkannya dengan pemahaman agama. Menurutnya, kemajuan suatu negara sangat bergantung pada semangat dan perjuangan para pemuda.


"Biasane majune suatu negara niku dari pemuda, karena sing semangat gerak melaku terus iku nggih pemuda. Makane, Indonesia merdeka nggih onten Sumpah Pemuda. Niki saya pengin pemuda-pemuda itu keimanannya kuat, berjuang kuat, ngoten," tutur Kiai Rouf.


Selengkapnya klik di sini.