Jateng

Ramah Lingkungan, Masjid Al-Ilham Pati Kelola Rongsokan hingga Buat Limbah Kerang Jadi Pakan Ternak

Ahad, 8 September 2024 | 13:00 WIB

Ramah Lingkungan, Masjid Al-Ilham Pati Kelola Rongsokan hingga Buat Limbah Kerang Jadi Pakan Ternak

Masjid Jami Al-Ilham, Dukuh Krajan, Desa Bakalan, Dukuhseti, Pati (Foto: istimewa)

Semarang, NU Online

Masjid Jami Al-Ilham di Dukuh Krajan, Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ditetapkan sebagai Masjid Percontohan Ramah Lingkungan Tingkat Provinsi Jawa Tengah melalui SK Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, pada 28 Agustus 2024 lalu. Masjid ini didirikan pada hari Rabu Pon, Syawal 1379 H bertepatan 27 April 1940 M.


Sebagai Masjid Percontohan Ramah Lingkungan, Masjid Al-Ilham memiliki riwayat panjang pengelolaan rongsokan yang oleh masyarakat diinfakkan kepada masjid.


Sejak Juli 2006, masyarakat telah memiliki tradisi dan kebiasaan mengumpulkan berbagai macam rongsokan berbahan plastik, kertas, logam dan lainnya untuk dikumpulkan ke dalam keranjang plastik yang sudah disediakan oleh pihak masjid di halaman setiap rumah. 


Oleh pemuda masjid setempat, sampah-sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat kemudian diangkut dengan menggunakan kendaraan yang disediakan. Mereka berkeliling ke setiap rumah di Dukuh Krajan, Desa Bakalan setiap Jumat untuk mengumpulkan sampah menjadi satu. 


“Mereka mengangkut rongsokan-rongsokan yang sudah disiapkan oleh warga untuk dipindahkan ke gudang. Saat gudang telah penuh maka rongsokan yang telah dipilah-pilah itu dijual. Uang hasil penjualan menjadi salah satu sumber pemasukan masjid,” jelas Ketua Yayasan Masjid Al Ilham KH Umar Farouq, dikutip NU Online Jateng. 


Demikian juga saat ada warga yang punya hajat, pihak masjid menitipkan keranjang besar untuk menampung bekas kardus makanan dan plastik gelas minum. Sampah yang terkumpul nantinya akan diinfakkan kepada pihak masjid. 


Untuk mengelola rongsokan itu, Yayasan Masjid Jami’ Al-Ilham membentuk suatu unit bernama Badan Pengelola Rongsokan Masjid Al-Ilham (BPRMI). Unit ini melengkapi unit-unit lainnya, yaitu Takmir Masjid, Madrasah Diniyah, Jaringan Pengelola Zakat Infak Sadakah (JPZIS), Jamaah Tahlil dan Kematian NU (JTMNU), serta Badan Nadhir Wakaf. 


“BPRMI juga mempunyai slogan, slogannya Makmurkanlah Masjid walaupun dengan Rongsokan,” imbuh Kiai Umar.


Limbah kerang jadi pakan ternak


Baru-baru ini, BPRMI menemukan inovasi pengelolaan limbah yang sekaligus menjadi solusi lingkungan, yaitu penggilingan kulit kerang untuk pakan ternak. Salah seorang penanggung jawab program ini, Ridwan menjelaskan bahwa salah satu masalah di lingkungan Masjid Al-Ilham adalah limbah kulit kerang.


“Selama ini limbah kulit kerang menjadi masalah lingkungan terutama pembuangannya. Di antara warga banyak nelayan yang melaut harian demi menangkap kerang. Kerang hasil tangkapan itu kemudian dikuliti dan dagingnya dijual, sedangkan kulitnya menjadi limbah harian yang melimpah dan dibuang secara percuma,” jelas Ridwan. 


Oleh BPRMI, limbah itu kemudian digiling lembut menjadi tepung yang mengandung kalsium tinggi untuk pakan ternak, terutama unggas. 


“Limbah yang semula menjadi masalah itu kini berbalik menjadi maslahah (kebaikan) dan berbuah pahala karena diinfakkan ke masjid”, imbuh Ridwan.


Baca selengkapnya, klik di sini.Â