Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU Online
Jumlah jamaah haji asal Jawa Timur yang wafat di tanah suci kian bertambah. Mengingat hal tersebut, salah satu Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep dr H Slamet Riadi memberikan tips sehat bagi jamaah haji lansia.
Guna menjaga kebugaran tubuh, ia menyarankan jamaah haji lansia untuk membiasakan melakukan aktivitas fisik ringan selama 30 menit sehari dan melakukan senam lansia secara rutin, karena tidak bisa dipungkiri bahwa ibadah haji adalah ibadah fisik.
Selain itu, ia mengimbau untuk mengonsumsi sayur dan buah setiap hari dan mengonsumsi makanan kaya kalsium. Sebelum berangkat ke tanah suci, jamaah haji dianjurkan untuk memeriksa kesehatan secara rutin di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) bila ada keluhan kesehatan.
"Kembangkan hobi sesuai kemampuan dan terus lakukan kegiatan yang mengasah otak. Hal ini dirasa perlu dilakukan, karena bisa melatih dan kelak terbiasa ketika berada di tanah suci," ucapnya kepada NU Online, Senin (5/6/2023).
Setelah berlatih, sambungnya, kekuatan fisik akan jauh lebih prima dan ibadah haji bisa lebih optimal serta kondisi kesehatan jamaah pun bisa terjaga. Terlebih jamaah haji yang berusia lanjut atau lansia harus menjaga kesehatan agar tetap prima dan sehat.
"Saat menghadapi aktivitas puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), fisik yang prima sangatlah dibutuhkan. Kondisi fisik jamaah haji lansia berbeda dengan jamaah haji yang masih muda. Untuk itu ritme ibadah jamaah haji lansia harus dijaga," harapnya.
Pria yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep ini menegaskan, kondisi fisik yang prima dan sehat bagi jamaah lansia sangat diperlukan saat ibadah di Armuzna.
"Terkadang ada pula sebagian jamaah yang tidak mau makan karena terlalu sibuk beribadah. Kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya hipoglikemia (menurunnya kadar gula darah). Hal ini merupakan dampak dari aktivitas padat dalam beribadah. Hingga tidak memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan bagi tubuhnya," terangnya.
Selanjutnya, dr Slamet mengimbau untuk memperbanyak minum air putih selama proses ibadah di tanah suci, karena cuaca di Madinah dan Makkah saat ini cukup panas. Disarankan mengonsumsi air minimal 2 liter per hari atau minimal 8 gelas, supaya tidak dehidrasi.
Jamaah haji lansia, kata dia, harus meluangkan waktu untuk istirahat. Jamaah haji lansia dianjurkan untuk tidak memaksakan diri beribadah di tanah suci padahal sebetulnya kondisi fisik sudah sangat kelelahan.
"Jamaah haji lansia harus cukup beristirahat dan fokus untuk mengikuti puncak haji seperti wukuf di Arafah dan rukun lainnya. Saat momen penting itu, tubuh harus dalam kondisi sehat dan prima," ungkapnya.
Selain fisik yang kelelahan, kata dr Slamet, para jamaah haji lansia juga kadang terkena demensia. Ini adalah sebuah kondisi di mana para jamaah haji mengalami kemunduran proses berpikir, sehingga tak sadar sedang berada di mana, lupa hari dan waktu. Ini terjadi juga karena faktor kelelahan.
"Kondisi kelelahan yang dialami para jamaah haji lansia perlu diantisipasi sejak awal sehingga ibadah haji di tanah suci bisa dilakukan secara maksimal. Dan yang paling penting adalah lakukan ibadah sesuai kemampuan," tandasnya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua