Nasional

4 Cara Hadapi Resesi Ekonomi 2023 menurut LPNU

Kamis, 5 Januari 2023 | 20:00 WIB

4 Cara Hadapi Resesi Ekonomi 2023 menurut LPNU

Ancaman resesi ekonomi terdengar menakutkan bagi banyak orang sebabakan sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Ancaman resesi ekonomi terdengar menakutkan bagi banyak orang. Sebab, apabila terjadi akan sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, terutama di Indonesia. Lantas bagaimana NU menjaga kestabilan perekonomian warganya menghadapi resesi 2023?


Dalam konteks ini, Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Tyovan Ari Widagdo membeberkan 4 cara yang harus dipersiapkan oleh warga NU untuk menghadapi resesi.


1. Mempersiapkan dana darurat

Tyovan menjelaskan dana darurat yang harus disimpan dan dipegang bisa berbentuk cash/tunai, bisa juga dana yang disimpan di tabungan. Artinya dana yang kapanpun bisa diambil jika ada keperluan mendadak.


“Setidaknya memiliki dana darurat minimal enam kali gaji/penghasilan selama sebulan, kalau bisa 12 kali tentu lebih baik,” kata Tyovan, kepada NU Online, Kamis (5/1/2022).


2. Mencari passive income/penghasilan pasif

Ia berharap warga NU bisa memiliki pemasukan tambahan di luar pekerjaan utama. Misalnya, menjadi pekerja paruh waktu menjadi admin sosial media penjualan produk kecantikan, pakaian, atau lainnya. Bisa juga menjadi afiliasi di perusahaan e-commerce.


“Carilah pekerjaan sampingan yang tidak mengganggu jam kerja. Sekarang banyak sekali pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan secara online, misal bergabung menjadi reseller,” jelas dia.


3. Menghindari utang konsumtif

Ia juga mengimbau kepada warga NU dan masyarakat pada umumnya untuk menghindari utang konsumtif. Seperti, paylater, pinjaman online, apalagi pinjaman ke rentenir.


“Pokoknya jangan sekali-kali mengajukan utang yang sifatnya untuk kebutuhan konsumtif, ini tentu akan sangat berbahaya,” imbaunya.


4. Upgrade Skill

Terakhir, ia mendorong kepada warga NU untuk belajar keterampilan-keterampilan baru yang mampu mendukung kegiatan ekonomi. Upgrade skill tentunya membuat orang semakin produktif dan menambah pengalaman yang bisa menunjang portofolio untuk bersaing di dunia kerja.


“Tua muda sekarang harus punya skill agar bisa mendapatkan akses pekerjaan yang lebih baik,” pesan Tyovan.


“Keempat cara ini adalah hal paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk persiapan menghadapi resesi ekonomi yang diprediksi akan terjadi di 2023,” imbuh dia.


Program baru LPNU


Sebagai wujud dukungan LPNU terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat NU menuju ekonomi yang lebih mandiri LPNU ungkapnya memiliki program terbaru, yakni Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU). BUMNU merupakan program yang bertujuan memberikan akses pekerjaan dan pengembangan usaha untuk warga NU.


“BUMNU menjadi bagian dari program poin nomor 1 dan 2 diatas, yaitu memberikan akses pekerjaan untuk warga NU bisa berkarier di ekosistem BUMNU dan juga askes pengembangan usaha di mana produk-produk UMKM warga NU dapat dipasarkan dan dijual melalui jaringan BUMNU,” jelasnya.


Hanya saja, tambah dia, untuk saat ini BUMNU Grosir masih dalam tahap prototyping di mana lokasi pertamanya adalah di Kabupaten Jember. “Nantinya jika model ini berhasil akan di kembangkan ke daerah lain dengan target 250 titik BUMNU Grosir di seluruh Indonesia,” imbuh Tyovan.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin