Alumni Pesantren, Komunitas di Balik Suksesnya Muktamar Ke-34 NU
Selasa, 28 Desember 2021 | 12:00 WIB
Salah satu bentuk kegiatan memeriahkan Muktamar Ke-34 NU dari para alumni Pesantren Lirboyo. (Foto: Himasal)
Muhammad Faizin
Kontributor
Bandarlampung, NU Online
Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Provinsi Lampung telah usai digelar. Banyak kalangan menilai muktamar di penghujung umur satu abad NU ini menjadi salah satu muktamar paling baik yang pernah diselenggarakan. Muktamar dapat dilaksanakan di beberapa lokasi terpisah dengan persiapan waktu yang sangat singkat di tengah pendemi Covid-19 yang belum juga usai.
Kesuksesan muktamar yang berjalan sejuk dan damai ini ditopang bukan hanya oleh panitia yang telah berjuang menyukseskan muktamar. Di balik kesuksesan panitia ini ada pihak-pihak lain yang juga mendukung dengan segala kemampuannya untuk menjadikan muktamar pertama kalinya di Provinsi Lampung dapat berjalan sesuai skenario. Di antara sosok yang menjadi bagian penting dalam kesuksesan ini adalah para alumni santri pesantren.
Para alumni pesantren yang tergabung dalam berbagai komunitas ini sudah sedari lama mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kehadiran para masyayikh khususnya dari pulau Jawa. Mereka tidak main-main dalam mempersiapkan diri mulai dari transportasi, akomodasi, dan segalanya. Mereka pun membentuk kepanitiaan tersendiri dengan berinisiatif menggali anggaran dana swadaya dari teman sejawatnya.
“Hal ini tentu semakin memperlancar kerja panitia karena beberapa hal terkait transportasi dan akomodasi para kiai sudah terbantu oleh para alumni pesantren,” kata Kiai Hasan Erreza Pengasuh Pesantren Istiqamah Al-Amin Lampung Selatan, Selasa (28/12/2021).
Menurutnya, selain mendampingi para kiai selama pelaksanaan muktamar, para alumni juga melakukan berbagai kegiatan dalam rangka ‘ngalap berkah’ para kiai dan muktamar. Kegiatan tersebut di antaranya dalam bentuk temu kangen, ijazahan, silatnas, pengajian, diskusi, dan sebagainya. Semua ini semakin menambah semaraknya Muktamar NU di Lampung.
“Apalagi, para alumni saat ini sudah ada yang menjadi pengurus NU di berbagai tingkatan. Mereka pastinya mendapatkan pesan moral dari kiainya agar mengikuti dan menyukseskan muktamar dengan penuh khidmah dalam rangka menjaga marwah Nahdlatul Ulama,” tambahnya.
Saat NU Online bertemu dengan salah satu alumni Pesantren Tegalrejo Magelang bernama Sugeng, ia bersama rekan-rekan sesama alumni telah sedari lama menyiapkan diri menyambut kiainya. Selama kegiatan muktamar, ia juga terus mengikuti pergerakan kiainya alias meluangkan waktu sekitar 5 hari tidak pulang ke rumah.
“Sejak pembukaan saya sama teman-teman nderek (ikut)para masyayikh. Semoga berkah,” kata pria asal Kabupaten Tanggamus ini kepada NU Online.
Kesigapan para alumni melayani para kiai-kiai yang hadir dalam mauktamar baik sebagai peserta maupun muhibbin semakin meneduhkan suasana muktamar yang sebelumnya diprediksi akan berjalan alot. Mereka mampu menjaga keikhlasan dan rasa tawadhu sebagaimana diajarkan selama mereka nyantri di pesantrennya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua