Syarif Abdurrahman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memiliki amalan khusus yaitu mengirim bacaan surat Al-Fatihah untuk ahli perang Badar yang berjumlah 313 orang.Â
Amalan tersebut jadi sesuatu yang rutin dibacakan oleh Gus Baha, tidak terkecuali di bulan Syaban yang ia banyak melakukan khataman Qur'an dan kitab.Â
Keterangan ini disampaikannya saat ngaji kitab Hayatus Shahabah juz 2 halaman 8-9 yang ditulis oleh Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawy dan ditahqiq oleh Prof Basyar 'Awad Ma'ruf seperti dikutip dari kanal Youtube Sirah Ulama, Senin (10/2/2025).
"Saya khataman di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada tanggal 14 Syaban juga membaca al-Fatihah 313 kali untuk ahli perang Badar,"jelasnya.
Amalan ini kata Gus Baha, juga dilakukannya saat menunaikan ibadah haji. Sahabat yang ikut perang Badar begitu istimewa bagi Gus Baha. Bahkan ia memiliki daftar nama sahabat yang ikut perang Badar.Â
Perang Badar merupakan peristiwa yang cukup melelahkan bagi umat Islam. Karena dengan jumlah 313 orang harus mengalahkan ribuan musuh. Saat itu, kondisi kaum Muslimin sedang melakukan puasa Ramadhan. Kemenangan pasukan Islam dalam perang Badar mengangkat kepercayaan diri dan harga tawar kaum muslimin dalam perundingan.
"Ahli tarikh sepakat, bahwa petang Badar terjadi 17 Ramadhan tahun kedua Hijriah. Saya kemarin pas haji baca Al-Fatihah 313 kali, sesuai dengan jumlah ashabu badrin (pejuang perang Badar) 313 sahabat nabi," imbuhnya.Â
Gus Baha menjelaskan, perang Badar jadi istimewa karena terjadi pada 17 Ramadhan. Pendapat ini, sama dengan keyakinan para Ulama dan hampir Ijma’ Ulama, penanggalan Nuzulul Qur’an itu pada tanggal 17 Ramadhan, sebab ada nash dari Al-Qur’an diri awal juz 10 yaitu Surat Al-Anfal ayat 41.
Bagi Gus Baha, tradisi mengirimkan al-Fatihah kepada ashab badrin juga dilakukan oleh para ulama sebelumnya, seperti Imam Bukhari. Ulama Indonesia juga banyak melakukannya, ulama Indonesia bernama KH Ali Manshur menulis Shalawat Badar.Â
"Tidak ada sahabat yang ikut perang dan dipakai tawasul orang Islam sedunia selain ahli perang Badar. Ada juga shalawat Badar," tandasnya.
Terpopuler
1
Pramoedya Ananta Toer, Ayahnya, dan NU Blora
2
Khutbah Jumat: Cara Meraih Ketenangan Hidup
3
Munas NU 2025 Putuskan 3 Hal tentang Penyembelihan dan Distribusi Dam Haji Tamattu
4
Gus Baha: Jangan Berkecil Hati Jadi Umat Islam Indonesia
5
Khutbah Jumat: Etika Saat Melihat Orang yang Terkena Musibah
6
Munas NU 2025: Hukum Kekerasan di Lembaga Pendidikan adalah Haram
Terkini
Lihat Semua