Anjuran bagi Guru dan Keutamaannya menurut Islam
NU Online · Selasa, 25 November 2025 | 22:00 WIB
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Seseorang yang mengajar dan mendedikasikan dirinya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, baik terikat oleh lembaga pendidikan atau tidak, bisa disebut sebagai guru. Dengan ilmu yang dimilikinya, ia membimbing dan mengarahkan seseorang menuju kebaikan sekaligus mencegahnya dari keburukan.
Ustadz Tatam Wijaya menilai bahwa peran guru untuk mengarahkan seseorang berbenah tersebut terpantul dari QS Ali Imran ayat 104.
"Ayat itu juga didukung oleh pesan Rasulullah saw. kepada Abu Darda, “Jadilah engkau sebagai orang berilmu, atau pembelajar, atau penyimak ilmu, atau pecinta ilmu. Namun jangan jadi yang kelima, niscaya engkau celaka," tulis Ustadz Tatam dalam artikelnya berjudul Kemuliaan Guru dan Orang Berilmu dalam Al-Qur'an dan Hadits dikutip Selasa (25/11/2025).
Ia mengatakan, setiap yang dianjurkan di dalam Islam memiliki sejumlah keutamaan tak terkecuali dalam hal penyebaran ilmu pengetahuan. Ia menyebut, di antara ayat-ayat yang menyinggung ihwal kedudukan orang berilmu yakni surah Ali Imran ayat 18, al-Mujadalah ayat 11 dan an-Nahl ayat 43.
Baca Juga
Syariat Menghormati Guru dan Orang Tua
Lebih lanjut, dalil Al-Qur'an itu pun diperkuatnya dengan dalil hadis Nabi Muhammad antara lain tentang gelar sebagai pewaris para Nabi serta balasan pahala yang abadi bagi ahli ilmu. Ia berpandangan bahwa dalil-dalil tersebut menjadi bukti bahwa peran guru dalam menghidupkan dan menyampaikan ilmu penting dalam Islam.
"Demikian kemuliaan dan keutamaan guru dan orang berilmu di mata Allah dan rasul-Nya," tandasnya.
Lebih dalam, Ibnu Mubarok dalam karyanya bertajuk Tahzibil al-Kamal menyatakan bahwa derajat menyebarkan ilmu setingkat di bawah derajat kenabian. Pasalnya, ilmu disebut sebagai mata air kebaikan sekaligus jembatan untuk mencapai keadilan yang diridhai Allah swt.
"Aku tidak mengetahui setelah kenabian ada derajat yang lebih utama dari menyebarkan ilmu," tulis Ustadz Zainuddin Lubis dikutip dari artikel Keutamaan Guru dan Orang Berilmu dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Tak cukup di situ, Ustadz Zain mengemukakan bahwa mencari dan menebarkan ilmu bagian dari sedekah. "Sebaik-baik sedekah adalah seseorang Muslim belajar ilmu, kemudian mengajarkannya kepada saudaranya sesama Muslim," jelasnya mengalihbahasakan hadis.
Saking mulianya perbuatan ini, terang Ustadz Zain, dikisahkan dalam Siyar A'lamin Nubala bahwa salah seorang ulama asal Khurasan itu tak segan mendermakan hartanya untuk masyarakat yang ahli dan berniat belajar hadis meski sempat ditegur orang-orang sekitarnya.
"Jika para ulama hadits tidak dibantu, maka ilmu mereka akan hilang. Sebaliknya, jika para ulama hadits dibantu, maka mereka akan menyebarkan ilmu kepada masyarakat luas," terangnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua