Salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan tersebut adalah memperbanyak doa agar diberi umur panjang supaya bisa bertemu bulan mulia berikutnya, yaitu Sya’ban dan Ramadhan.
Muhamad Abror
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022 M. Keputusan tersebut didasarkan pada laporan tim rukyat yang tidak melihat hilal di seluruh Indonesia pada Selasa 29 Jumadal Akhirah 1443 H /1 Februari 2022 M.
Tidak sedikit ikhbar tersebut ditunggu oleh warga nahdliyin. Karena sebagaimana diketahui, bulan Rajab merupakan bulan istimewa karena banyak anjuran ibadah mulai dari menghidupkan malam pertama dengan beribadah, berpuasa sunah di siang harinya, memperbanyak zikir, dan lain sebagainya.
Salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan tersebut adalah memperbanyak doa agar diberi umur panjang supaya bisa bertemu bulan mulia berikutnya, yaitu Sya’ban dan Ramadhan. Berikut lafal doanya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Artinya, “Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan.”
Dasar anjuran doa tersebut berdasarkan salah satu hadits Nabi saw, yaitu, “Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Sya‘ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadhan.”
Pendapat tersebut diperkuat oleh Syekh Abdur Rauf Al-Munawi dalam Jami’ush Shaghir dengan mengutip argumen Syekh Ibnu Rajab yang mengatakan adanya anjuran untuk berdoa supaya dipanjangkan umur agar bisa berbuat amal shalih di waktu-waktu yang memiliki keutamaan. Dalam konteks ini adalah Sya’ban dan Ramadhan.
Doa tersebut juga diriwayatkan oleh beberapa ahli hadits, di antaranya oleh Abdullah bin Ahmad dalam Kitab Syakir, Imam Al-Bazzar dalam Kitab Kasyful Astar, Ibnu Abid Dunya dalam Kitab Fadhail Ramadhan, Ibnus Sinni dalam Kitab Al-Yaum wal Lailah, Imam At-Thabarani dalam Kitab Mu’jamul Ausath, Abu Nu’aim dalam Kitab Hilyatul Auliya’, Imam Al-Baihaqi dalam Kitab Fadhailul Auqat, dan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar.
Berikut penulis kutipkan penjelasan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar terkait doa tersebut:
“Kami riwayatkan dalam Kitab Hilyatul Auliya dengan sanad yang daif (lemah), bersumber dari Ziyad An-Numairi dari Anas bin Malik RA. Ia berkata, ‘Rasulullah Saw ketika memasuki bulan Rajab berkata: Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban. Sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.’ Riwayat serupa juga kami riwayatkan dari kitab Ibnus Sinni dengan sedikit tambahan redaksi.”
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua