Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Gerhana matahari campuran (hibrid) akan menyapa masyarakat Indonesia pada Kamis (20/4/2023) pagi menjelang siang. Saat peristiwa langit ini berlangsung, ada beberapa hal yang dianjurkan dalam syariat Islam bagi kaum Muslimin wal Muslimat.
Waktu gerhana matahari di setiap kota berbeda-beda. Untuk mengetahui kapan gerhana berlangsung, dapat mengecek pada jadwal gerhana matahari di kota-kota terdekat melalui artikel NU Online ini, Jadwal Lengkap Gerhana Matahari 20 April 2023 di Seluruh Wilayah Indonesia.
Ustadz Sunnatullah, pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur menjelaskan bahwa ada lima anjuran syariat Islam saat ada gerhana sebagaimana dilansir NU Online dalam tulisan Tata Cara Lengkap Shalat Gerhana Matahari . Anjuran-anjuran tersebut sebagaimana ditulis oleh Habib Zain dalam kitab Taqriratus Sadidah fil Masailil Mufidah (2003, h. 348).
Pertama, melaksanakan shalat Gerhana Matahari (kusuf al-syams) dua rakaat. Shalat ini boleh dilaksanakan secara sendirian maupun berjamaah, baik di dalam rumah ataupun di masjid.
Kedua, sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana matahari (kusuf al-syams), umat Islam disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi, tidak disunnahkan untuk berhias.
Dalam melaksanakan mandi ini, harus diawali dengan niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِصَلَاةِ الْكُسُوْفِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla lishalâtil kusûfi sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat mandi untuk gerhana matahari sunnah karena Allah ta’ala.”
Ketiga, umat Islam disunnahkan untuk tidak mengeraskan bacaan-bacaannya dalam shalat. Sebab, shalat gerhana matahari termasuk bagian shalat yang dikerjakan di siang hari (nahariyah) sehingga dianjurkan untuk memelankan bacaan shalatnya.
Keempat, jika dilakukan secara berjamaah, maka disunnahkan bagi imam untuk berkhutbah, sebagaimana khutbah shalat Jumat. Namun bedanya, khutbah shalat gerhana matahari ini dilaksanakan setelah shalat, bukan sebelumnya.
Dalam hal ini, hendaklah bagi khatib untuk memotivasi para jamaah untuk melaksanakan kebaikan, berupa taubat, sedekah, dan kebaikan lainnya, serta mengajak untuk meninggalkan kemaksiatan dan segala kejelekan lainnya. Anjuran khutbah ini tidak berlaku bagi orang yang melakukan shalat gerhana secara sendiri.
Kelima, disunnahkan untuk tidak dilakukan secara berjamaah apabila terjadi gempa, petir yang menakutkan, dan angin kencang.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua