Jakarta, NU OnlineÂ
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menuntun pria berkewarganegaraan Belanda masuk agama Islam di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (5/4). Pria tersebut bernama Pascal Stel dan sebelumnya tidak menganut agama atau ateis.Â
Seusai Pascal dituntun membaca dua kalimat syahadat, Kiai Said tidak mengubah namanya, tetapi menambahkan dengan Muhammad, menjadi Muhammad Pascal Stel.Â
Pascal menjadi ateis karena sejak kecil tidak mendapat pendidikan agama dari keluarganya.
"Tak ada didikan untuk beragama. Itu Tak ada," kata Pascal yang diterjemahkan oleh temannya, Mahendra Suryadigjaya Putra. Pascal tinggal di Belanda dan tidak bisa berbahasa Indonesia.Â
Adapun alasan Pascal memantapakan diri memeluk agama Islam setidaknya karena dua hal, yakni karena mau menikahi Dewi Ayu Fitriany, muslimah asal Bandung, Jawa Barat dan melihat Islam sebagai salah satu agama terbesar di dunia.Â
Namun demikian, sebelum masuk Islam, Pascal sudah cukup lama mengenal agama yang dibawakan Nabi Muhammad tersebut.Â
Menurut Dimas, demikian Mahendra Suryadigjaya Putra disapa, Pascal mempelajari Islam kepada temannya, yang keturunan Turki dan Maroko di Belanda.Â
"Dia banyak studi sama mereka (temannya). Dari situ dia tertarik untuk masuk Islam," ujarnya.Â
Pemilihan PBNU sebagai tempat yang menjadi sejarah hidup Pascal juga tidak lepas atas saran Dimas.Â
Dimas mengaku bahwa NU adalah organisasi yang moderat. Sementara sikap moderat itu dibutuhkan Pascal dalam berinteraksi dengan non-Muslim yang menjadi mayoritas di negara Belanda.Â
"Jadi, bagaimana bersikap, dia itu kan nanti akan memengaruhi sosialisasi dia, jadi kalau eksklusif ya repot," jelas Dimas.Â
Setelah resmi menyandang status Muslim, Pascal akan kembali ke Belanda dan bersilaturahim ke Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda untuk mempelajari Islam. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)