Jakarta,
NU Online
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Azyumardi Azra mengatakan bahwa ajakan untuk menggelar aksi unjuk rasa menentang keputusan KPU bukanlah jihad, melainkan penggunaan agama untuk kepentingan politik tertentu. “Itu politisasi agama,” kata Azyumardi di Jakarta, Selasa (21/5).
Cendekiawan muslim ini menegaskan bahwa ajakan yang mengatasnamakan agama semacam itu harus ditolak, apalagi ajakan unjuk rasa ini dilakukan di bulan Ramadhan di mana seharusnya umat Islam menahan diri dari hawa nafsu.
"Yang namanya demo adalah ekspresi dari hawa nafsu. Padahal puasa itu menahan hawa nafsu. Jadi saya kira ulama (yang mengajak demonstrasi) seperti itu tidak perlu didengar. Yang perlu didengar itu ulama netral, berpihak pada kepentingan umat, negara. Kita harus apresiasi ulama NU dan Muhammadiyah yang netral," lanjut Azyumardi.
Oleh karenanya ia mengimbau tokoh agama agar tidak mengajak umat untuk turun ke jalan menggelar demonstrasi karena tingkat madlorotnya yang jauh lebih besar. Sebab dengan itu, lanjutnya, para ulama sama dengan memercik permusuhan di antara umat.
Sebelumnya, dini hari tadi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil Pemilu 2019. Atas keputusan itu, ia meminta masyarakat diminta untuk menghormatinya sebagai produk konstitusi. Bagi sebagian masyarakat yang merasa tidak puas dengan hasil keputusan tersebut ia menyarankan agar menempuh jalur legal yang berlaku.
"Ada
KPU, Bawaslu, MK. Biarkan lembaga yang diamanatkan UU itu melaksanakan
tugasnya. Gak usah mengerahkan massa, apalagi atas nama jihad,” kata Azyumardi.
(Red: Ahmad Rozali)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua