Nasional

Banjir di Bali, LPBINU dan Banser Turunkan Relawan Bantu Evakuasi Korban

NU Online  ·  Kamis, 11 September 2025 | 17:00 WIB

Banjir di Bali, LPBINU dan Banser Turunkan Relawan Bantu Evakuasi Korban

Relawan Tim NU Peduli saat turun lapangan memberi bantuan terhadap korban terdampak banjir di Bali. (Foto: dok. LPBINU)

Jakarta, NU Online

Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Bali sejak Selasa (9/9/2025) malam, menyebabkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa. Anggota Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) Samsul Arifin menyampaikan bahwa LPBI bersama Barisan Ansor Serbaguna (Banser) PWNU Bali langsung menurunkan tim relawan sebanyak 42 orang untuk membantu proses evakuasi korban.


Samsul memaparkan bahwa banjir melanda enam kota/kabupaten, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Di Kota Denpasar, titik-titik paling parah termasuk Jalan Hasanuddin, Pasar Badung, sekitar aliran Tukad Badung, wilayah Pasar Badung, Pura Demak, Sidakarya, Panjer, Pemogan, dan Padangsambian Kaja.


“Kami turut berduka atas bencana banjir yang menimpa warga Bali. LPBINU Bali bersama Banser langsung evakuasi dan mendirikan empat posko, di (Kota) Denpasar, (Kabupaten) Jembrana, Gianyar, dan Badung. Di posko, kami juga memberikan bantuan makanan,” ujar Samsul saat dihubungi NU Online pada Kamis (11/9/2025).


Ia memaparkan, sebanyak 15 korban meninggal akibat banjir, sembilan diantaranya telah ditemukan sementara enam korban lainnya masih dalam pencarian. “Total korban luka-luka ada 50 jiwa dan pengungsi di posko kami ada 712 jiwa,” tuturnya.


Samsul menjelaskan bahwa bahwa banjir terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi pada Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025). Aktifnya gelombang ekuatorial Rossby juga memicu pertumbuhan awan konvektif.


“Curah hujan yang tinggi ini membuat banjir yang terparah di Provinsi Bali, membuat aliran sungai menjadi deras dan merobohkan dua jembatan, di Jembrana dan Gianyar, banyak gedung-gedung rusak, rumah ibadah termasuk masjid rusak,” ujarnya.


“Bahkan di Denpasar Gedung PCNU Bali pun rusak. Kota Denpasar yang terdampak itu itu banyak korbannya warga Islamnya, banyak juga warga NU di sana,” lanjutnya.


Berdasarkan pantauan LPBI PBNU, hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terjadi di Bali pada pekan ini. “Selain banjir, terjadi longsor di daerah tersebut karena aliran airnya yang begitu kuat,” jelasnya.


Samsul juga mengingatkan kepada warga Bali untuk tetap siaga menghadapi curah hujan yang tinggi. ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta melestarikan kawasan resapan air.


“Tidak membuang sampah sembarangan, tidak juga menebang pohon di daerah resapan air. Semoga setelah ini kita semua makin peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang