Bervisi Santri Salih, Al-Imdad Bantul Raih Penghargaan di Forum R20
Ahad, 19 Februari 2023 | 13:00 WIB
Pemberian anugerah Pesantren Ramah Lingkungan dengan kategori Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Alam dari PWNU DI Yogyakarta kepada Pesantren Al-Imdad Bantul. Penganugerahan dilakukan saat gelaran Forum R20 PWNU Yogyakarta, Sabtu (18/2/2023). (Foto: M Yusuf Anas)
M. Yusuf Anas
Kontributor
Yogyakarta, NU Online
Bertempat di University Hotel Universitay Islam Negeri (UIN)Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (18/2/2023) Pondok Pesantren Al-Imdad Bantul menerima penghargaan dari Forum Religion 20 (R20).
Anugerah ini diterima karena Pesantren Al-Imdad dikenal intens dan aktif mengaktualisasikan visi Santri Salih yang selama ini selalu ditanamkan dalam diri para santrinya. Visi Santri Salih adalah singkatan dari Santun, Agamis, Nasionalis, Terampil, Ramah, Inovatif dan Sadar Lingkungan Hidup.
Pesantren Al-Imdad yang berlokasi di dua kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Bantul itu mendapatkan penghargaan Pesantren Ramah Lingkungan dengan kategori Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Alam dari PWNU DI Yogyakarta.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PWNU DIY, KH Zuhdi Muhdlor kepada KH Moh Habib A Syakur, Pengasuh Pesantren Al-Imdad.
"Kami dari Pondok Pesantren Al-Imdad Bantul menyampaikan terima kasih kepada PWNU DIY atas penganugerahan Pesantren Ramah Lingkungan yang telah diberikan," tutur Kiai Abdus Syakur dalam keterangannya kepada NU Online.
"Semoga program-program seperti ini akan terus diselenggarakan guna meningkatkan semangat pesantren dalam hal kepedulian terhadap lingkungan," harapnya.
Di kesempatan yang sama, Kiai Habib Abdus Syakur juga mengajak seluruh pesantren di Indonesia, utamanya di DIY, untuk berperan aktif membuka keran-keran solusi atas problematika lingkungan di era modern ini.
"Sebab, bagaimanapun juga, adalah tugas pesantren sebagai lembaga pendidikan, untuk membentuk sumber daya santri unggul yang sadar akan permasalahan lingkungan dan sadar akan ancaman perubahan iklim global sebagai tanggung jawab bersama," imbuhnya.
Dengan penghargaan Pesantren Ramah Lingkungan Tahun 2023 dari PWNU DIY ini, Al-Imdad Bantul kembali menambahkan catatan atas jejak upayanya dalam melestarikan lingkungan hidup.
"Sebelumnya, Pesantren Al-Imdad telah meraih beberapa penghargaan terkait bidang lingkungan hidup ini," papar Muhammad Irfan Faziri, Staf Kesekretariatan PP Al-Imdad Bantul.
Di antara penghargaan-penghargaan itu adalah menjadi Juara 1 Lomba Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup Tingkat DI Yogyakarta tahun 2018, Penghargaan Kalpataru dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi DIY tahun 2020.
Sementara itu, Ketua PWNU DIY, Kiai Zuhdi Muhdlor menyampaikan bahwa penganugerahan penghargaan pesantren ramah lingkungan melalui Forum R20 NU DIY yang digawangi oleh Lakpesdam, LPBI, Lesbumi, LTN, dan LKK PWNU DIY. Penghargaan ini adalah wujud apresiasi PWNU kepada PP Al-Imdad Bantul, dan beberapa pesantren lain, atas upaya pelestarian lingkungan yang sudah dilakukan.
"Penghargaan di bidang lingkungan hidup ini menunjukkan bahwa pesantren juga mempunyai perhatian terhadap kebaikan dan kelestarian lingkungan," jelas Kiai Zuhdi.
"Secara konkret pesantren telah berkontribusi dalam menghadapi perubahan iklim dengan caranya sendiri tanpa gembar-gembor, sehingga, sangat layak mereka memperoleh apresiasi," ujarnya.
Langkah konkret pesantren-pesantren ini sangat sejalan dengan visi yang diangkat PBNU melalui tagline: Merawat Jagat, Membangun Peradaban. "Maka perhatian NU dan/atau pesantren terhadap lingkungan dan perubahan iklim ini akan terus kita lakukan. Kita tidak ingin anak cucu kita yang akan datang menghadapi kondisi lingkungan yang rusak dan dampak perubahan iklim yang tidak menguntungkan," ujarnya.
Sementara itu, Hairus Salim, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) DIY, sebagai salah satu lembaga yang menggawangi Forum R20 NU DIY, menyampaikan bahwa Forum R20 yang diselenggarakan PWNU DIY merupakan sebuah forum dalam upaya merespon krisis iklim yang terjadi saat ini.
"Kami bersama lembaga-lembaga NU lain di DIY menginisiasi digelarnya forum ini untuk menggali jawaban agama atas krisis iklim," katanya kepada NU Online, Kamis (16/2/2023). "Krisis ini menantang umat manusia untuk mengevaluasi cara hidupnya," ungkapnya.
Kontributor: Muhammad Yusuf Anas
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua