Buat 10 Bait Syair Nasihat untuk Santri, Santri Pesantren Dalwa Ini Masuk Tiga Besar
Jumat, 20 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Muhammad Saif Ali, peserta lomba syair bahasa Arab dari Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah (Dalwa), Bangil, Pasuruan, Jawa Timur di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta. (Foto: NU Online/Afrilia Tristara).
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Muhammad Saif Ali lolos bersama empat peserta lainnya ke tahap final Lomba Syair Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Kamis (19/10/2023).
Ia tidak menyangka akan lolos ke tahap final dan bahkan masuk tiga besar. Pasalnya, ia hanya memiliki waktu empat hari untuk mempersiapkan karya syairnya.
Santri Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah (Dalwa), Bangil, Pasuruan, Jawa Timur itu membuat 10 bait syair dengan menggunakan bahar basith. Syair tersebut berisi nasihat untuk para santri.
"Kalau baharnya bahar basith. Temanya tema santri. (Syairnya) menceritakan tentang nasihat-nasihat untuk santri. Karena ini kan salah satu event santri tentunya saya ingin membangkitkan semangat lagi santrinya. Mungkin selama ini kendor-kendor, setelah adanya hari santri ini kita semangat lagi dengan adanya nasihat-nasihat itu tadi. Sehingga saya inginlah berkontribusi," kata Saif.
Ia juga menceritakan proses yang biasa ia lakukan dalam membuat syair. Jika pengerjaannya itu benar-benar niat, waktu sehari sudah cukup baginya. Hanya saja, dirinya belum dapat demikian. "Misalkan saya punya ide, itu tulis saja satu bait. Itu belum keluar lagi idenya. Ketika beberapa hari kemudian muncul idenya baru tulis lagi. Nanti dikumpulkan jadi satu, kalau sudah 10 bait baru selesai," tutur Saif.
Saif mengaku menyukai ilmu arudh sejak usia 15 tahun. Kala itu, telinganya sudah akrab dengan lantunan syair dam nadham dari kitab-kitab seperti Alfiyyah ibnu Malik dan Uqudul Juman. Saat mendengarkan syairnya, ia merasa asyik. Bermula dari hal itu, timbul rasa penasaran dalam dirinya tentang cara membuat syair. Hal ini yang kemudian membuat Saif tertarik mendalami ilmu arudh.
Saif berharap lomba membuat syair ini semakin masif diadakan ke depannya dan jangan sampai terhenti di tahun ini.
"Harapan pertama dari pribadi pengen ada lagi (lombanya) jangan sampe adanya hanya ini saja. Karena biasanya tuh setiap kali ada event lomba bahasa Arab seperti saat hari bahasa Arab setiap Desember tanggal 18 ada beberapa pesantren atau panitia mengadakan lomba. Itu kalo bisa, ada lagi lomba syair bahasa Arab. Nggak cuma artikel bahasa Arab saja, nggak cuma pidato. Biar para santri semakin giat mempelajari ilmu(arudh) ini karena ini ilmu langka," katanya.
Harapan berikutnya, Saif mengungkapkan ingin karyanya bisa menjadi kontribusi nyata untuk menyemangati para santri dan dapat dinikmati oleh khalayak umum.
Para pemenang akan menerima penghargaan pada acara puncak Hari Santri Nasional di Surabaya pada Ahad (22/10/2023) mendatang.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua