Buka Rakernas V, Gus Yahya Ingatkan Lesbumi NU Tak Buat Produk Kegiatan
Jumat, 2 Desember 2022 | 16:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rakernas V Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) PBNU di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Jumat (2/12/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf secara resmi membuka rangkaian agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU, di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (2/12/2022).
Ia membuka Rakernas V Lesbumi NU ini dengan mengajak hadirin untuk membacakan surat al-fatihah yang ditujukan kepada para pendiri NU.
"Semoga semua niat baik kita tercapai," ungkap Gus Yahya.
Pada kesempatan ini, Gus Yahya mengingatkan tentang tugas dan fungsi lembaga di lingkungan NU, termasuk Lesbumi. Ia menegaskan, lembaga-lembaga NU merupakan struktur pembuatan kebijakan.
"Mulai dari Lesbumi PBNU hingga PCNU sebetulnya merupakan logika hierarki kebijakan. Mulai dari kebijakan umum sampai kebijakan-kebijakan rinci di tingkat lebih bawah," ungkapnya.
Karena itu, Gus Yahya mengingatkan agar Lesbumi PBNU tidak membuat produk kegiatan seperti pertunjukan tari dan teater. Lebih dari itu, tugas lembaga haruslah mendorong timbulnya produk kegiatan yang diperlukan organisasi di lingkungan jamaah NU dan masyarakat luas.
"Jadi, tidak seharusnya Lesbumi ini membuat pertunjukan-pertunjukan seni, teater atau tari. Lesbumi harus membangun agenda tentang bagaimana seni budaya ini dikembangkan di NU," tegas Gus Yahya.
Berbagai kebijakan yang dibuat oleh Lesbumi NU ini, kata Gus Yahya, nantinya akan dielaborasi menjadi sebuah kegiatan oleh badan otonom yang ada di lingkungan NU seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, dan IPPNU.
Lebih khusus lagi, badan otonom yang akan bisa menerjemahkan kebijakan Lesbumi NU ini adalah Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) NU dan Jam'iyyatul Qurra' wal Huffazh (JQH) NU.
Sebagai informasi, Gus Yahya tiba di Setu Babakan didampingi oleh Ketua PBNU H Amin Said Husni dan Ketua Lesbumi PBNU KH M Jadul Maula. Hadir pula Ketua PBNU Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.
Kedatangannya itu disambut oleh kesenian Betawi, palang pintu. Seorang jawara (sebutan pendekar di Betawi) yang berada di kubu tamu berhasil mengalahkan jawara kubu tuan rumah. Setelah jawara kubu tuan rumah kalah, barulah tamu bisa masuk ke lokasi acara.
Gus Yahya dan rombongan dikalungkan selendang bergambar batik Betawi oleh Pengelola Perkampungan Betawi Setu Babakan.
Baca Juga
Kenapa Harus Ada Lesbumi?
Selain itu, ada penampilan kesenian Betawi yang lain yakni gambus dan tarian selamat datang dari Lesbumi NU DKI Jakarta. Di akhir acara pembukaan ini, terdapat penampilan Ngebuleng, yakni kesenian sastra lisan berupa pantun Betawi yang dibacakan dengan iringan rebana biang.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua