Jakarta, NU Online
Tak sedikit kalangan artis terjerembab paada narkoba. Penyanyi rock tahun 90-an, Mel Shandy mengaku tidak pernah jatuh mencicipi benda haram tersebut. Padahal kesempatan dan ajakan dari teman-temannya ada. Bahkan sejak ia duduk di bangku sekolah menengah di tanah kelahirannya, Bandung.
Menurut penyanyi yang seangkatan dengan Nike Ardila, Lady Avisa, Nicky Astria, Poppy Mercury ini, artis yang bertahan tidak mencicipi narkoba juga banyak, tapi yang jatuh juga tidak sedikit. Hal itu tergantung orangnya.
“Ya pokonya jangan ikut-ikutan aja,” katanya ketika ditanya bagaimana caranya terhindar dari narkoba, di Gedung PBNU beberapa waktu lalu, ketika ia bersama Ki Ageng Ganjur tour keliling di Belanda dan Jerman selama dua minggu.
Ia mengaku, ada dukungan keluarga yang kuat untuk terhindar narkoba. Perhatian keluarga adalah kuncinya semisal selalu memantau aktivitas bermusiknya. Ia berada dimana dan bersama siapa.
“Kalau kita niatnya enggak, ya enggak. Meskipun ada yang nyekokin, tapi Allah lindungi saya. Ada aja yang nolongin. Ada yang nyekokin nih, ada aja yang nolongin,” jelas penyanyi yang dikenal dengan lagi Bianglala ini.
Ia mengaku masuk ke dunia musik bukan untuk terjun bebas di narkoba, tapi membahagiakan keluarga yang mengharapakannya jadi artis.
Dalam perjalanan karir musiknya, di awal tahun 2000-an, ia bertemu dengan grup musik Ki Ageng Ganjur, sebuah grup musik kolaborasi tradisional dan modern. Karena para pemain musiknya berlatar belakang pesantren, ia sering diajak konser ke pesantren-pesantren.
Saat itu, ia mengaku masih belum berjilbab. Padahal sering bertemu dengan para kiai dan santri. Namun, karena menurutnya belum ada hidayah berjilbab, ya akhirnya buku tutup. Kadang berjilbab dan tidak.
Bertahun-tahun ia sering dilibatkan di konser ki Ageng Ganjur. Tujuh tahun kemudian, ia memutuskan berjilbab, hingga kini. (Abdullah Alawi)