Nasional

Deforestasi, Efek Kapitalisme Merawat Keserakahan Manusia

Kamis, 27 Februari 2025 | 10:00 WIB

Deforestasi, Efek Kapitalisme Merawat Keserakahan Manusia

Ketua PBNU Syafi' Alielha (Savic) saat diskusi ekologis di Outlier Cafe & Studio pada Kamis (27/2/2025). (Foto: dokumentasi panitia/Ilham SUryodiharjo)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Syafi' Alielha (Savic) mengungkapkan, deforestasi terjadi disebabkan oleh kerakusan manusia yang ditangkap oleh kapitalisme. Hal ini Savic ungkapkan saat diskusi ekologis di Outlier Cafe & Studio pada Kamis (27/2/2025).


Dalam sambutannya, Savic menjelaskan, penggundulan hutan bermula dari muncul dan berkembangnya sistem kapitalisme. Sebab, ia melihat bahwa kapitalisme memfasilitasi manusia untuk memenuhi hasrat memiliki.


"Menurut saya, kita harus membaca bahwa ini adalah efek kapitalisme. Sebenarnya kapitalisme menjadi penyebab pembabatan hutan di negara seperti ini," katanya.


Selanjutnya, Savic membedakan laku di era pra dan pasca munculnya kapitalisme. Menurutnya, sebelum kapitalisme mewabah, orang-orang era dahulu cenderung mengambil memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan. Sebaliknya, mereka tidak menebang pohon secara berlebih-lebihan.


"Orang kampung satu abad yang lalu, hanya menebang hutan untuk kayu bakar, untuk bangun rumah, secukupnya. Tetapi kapitalisme, di era di mana uang sudah ditemukan, dan bukan hanya uang, sekarang sudah berharga, orang bisa menebang hutan sampai nilainya itu satu kabupaten diubah dalam satu kertas dengan nilainya sekian triliun," jelas Savic. 


Pengasuh Pesantren Taswirul Afkar Klaten, Jawa Tengah itu pun menegaskan bahwa sistem tersebut menangkap dan merawat ketamakan manusia. Akibatnya, deforestasi sukar berkurang atau bahkan dihilangkan sama sekali.


Sementara itu, penulis buku Khotbah Hijau M Alvin Nur Choironi mengatakan bahwa, deforestasi terjadi sebab kepongahan manusia. Ia merasa berkuasa atas apa saja yang ada di bumi.


"Jadi misalnya yang unik itu misalnya, Yusuf Al-Qaradawi itu mengungkapkan bahwa orang-orang yang merusak lingkungan itu kayak Firaun," katanya.


Alvin, begitu ia kerap disapa, mengutarakan bahwa deforestasi dipicu pandangan agama apokaliptik tidak bersangkutan dengan tangan manusia. Ia mengajak hadirin berfikir soal hubungan kiamat dan perbuatan manusia.


"Tapi juga hari kiamat itu ya bumi hancur, alam semesta ini hancur, jangan jangan karena ulah manusia yang enggak tahu diri," ujarnya.