Nasional

Didatangi Jokowi, Kiai Said Harapkan Jakarta Bebas Korupsi

Jumat, 27 April 2012 | 08:06 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bagaikan sebuah magnet yang terus mengundang kedatangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Kali ini calon dari PDIP, Joko Widodo, yang datang dan diminta bisa menuntaskan masalah korupsi di Ibukota.<>

Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi datang dengan didampingi oleh Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Prasetyo. Datang dengan tidak mengenakan pakaian motif kotak-kotak yang menjadi ciri khasnya, Jokowi dengan tegas menyatakan kedatangannya untuk meminta dukungan dan doa restu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. 

"Ingkang sepindah kulo sowan bade silaturahmi, lan ingkan kaping pindo nggih nyuwun tambahe pangestu kalian dukungan saking NU (Yang pertama saya sowan untuk silaturahmi, dan yang kedua untuk meminta doa restu dan tambahan dukungan dari NU)," ungkap Jokowi di hadapan Kiai Said dan Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, Jumat (27/4). 

Atas permintaan doa restu tersebut Kiai Said mengatakan hanya bisa mendoakan, agar apa yang menjadi tujuan Jokowi bisa tercapai. 

"Nggih, niate sae mugi-mugi diparingi gampang urusane (Ya, niatnya bagus semoga bisa diberikan kemudahan jalannya)," jawab Kiai Said. 

Kiai Said juga menyampaikan permintaan kepada Jokowi, agar apabila terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta memprioritaskan masalah korupsi untuk dituntaskan dengan segera. 

"Anggaran DKI Jakarta itu setahun mencapai Rp.36 trilyun, tapi kenyataannya banjir masih terjadi dimana-mana. Tolong, jika nanti Pak Jokowi terpilih bisa menggunakan anggaran itu dengan benar," urai Kiai Said. 

Kiai Said mewakili Nahdliyin, khususnya yang tinggal di DKI Jakarta,  juga meminta agar masalah-masalah klasik di Ibukota bisa dituntaskan oleh Jokowi apabila nantinya terpilih, antara lain kemacetan, banjir serta masalah keamanan dan ketentraman. 

Sebelum Jokowi, dua calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung tanggal 11 Juli mendatang juga sudah terlebih dahulu sowan ke PBNU.  Keduanya adalah calon dari Golkar, Alex Nurdin - Nono Sampono dan jagoan PKS, Hidayat Nur Wachid dan Didik J Rachbini.  


Penulis: Emha Nabil Haroen