Dukungan Gus Mus ke Susi Pudjiastuti: Tidak Ada Kepentingan Politik, Lillah
Sabtu, 13 Juni 2020 | 18:11 WIB
Ali Musthofa Asrori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Mustasyar PBNU KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) mendukung penuh permohonan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada Presiden RI Joko Widodo untuk tegas memberantas pelaku illegal fishing (pencurian ikan) di wilayah laut Indonesia.
Dalam akun instagram pribadinya, @s.kakung, Gus Mus mengunggah tangkapan layar berita permohonan Susi kepada Presiden Jokowi tersebut. Rais Aam PBNU periode 2014-2015 itu menuliskan penjelasan singkat (caption) unggahan tersebut.
“Tak ada kaitannya dengan kepentingan politik apa pun --kecuali peduli terhadap lingkungan hidup-- bila aku sepenuh hati dan liLlãh mendukung permohonan Ibu Susi kepada Presiden @jokowi seperti termuat di berita ini. Tapi, siapalah aku...,” tulis Gus Mus di akun instagramnya seperti dilihat NU Online, Sabtu (13/6) malam.
Hingga berita ini diturunkan, unggahan Gus Mus tersebut pun banjir dukungan dari puluhan ribu warganet. Postingan itu telah disukai 24.508 orang dan dikomentari ratusan akun.
Sebelumnya, diberitakan sejumlah media daring bahwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memohon kepada Presiden Jokowi untuk tegas memberantas pelaku illegal fishing dan kebijakan yang merugikan warga.
Kebijakan yang dimaksud Susi adalah kebijakan yang mengizinkan kapal ikan asing masuk ke wilayah Indonesia, legalisasi alat-alat tangkap yang merusak lingkungan, seperti cantrang, pukat hela (trawl), dan pukat cincin (purseiners).
“Saya mohon kepada Pak Presiden dari lubuk hati yang paling dalam, dengan segala kerendahan hati, Pak Presiden bisa mengatakan tidak untuk IUUF (illegal, unreported and unregulated fishing), untuk mencegah kapal-kapal asing masuk, untuk mencegah kembalinya alat-alat tangkap tidak ramah lingkungan,” ujar Susi dalam acara webinar yang dikutip sejumlah media, Jumat (12/6).
Menurut Susi, hanya Jokowi yang bisa mencegah hal buruk kembali terjadi di laut Indonesia. Sebab, kepemimpinan republik ini ada dalam kendalinya. “Hanya satu pikir saya bisa menyelesaikan kekhawatiran ini, karena Pak Presiden mempunyai semua kewenangan, ultimate power, dan ultimate kebijakan ada di Bapak. Gerakkan seluruh pembantu Bapak," tandasnya.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Zunus Muhammad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua