Tangerang, NU Online
Selama ini jilbab dinilai sebagai penghalang bagi para Muslimah untuk berprestasi, termasuk di dunia olahraga. Tapi, anggapan itu dibantah Wakil Etase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Arend Zwartjes. Ia menyebut, tak ada hambatan bagi Muslimah yang mengenakan jilbab untuk menjadi atlet bola basket internasional.<>
"Tidak ada masalah dengan jilbab untuk jadi atlet bola basket internasional," ujar Zwartjes saat berbincang dengan Republika saat menemani legenda NBA, Edna Campbell mengunjungi Pondok Pesantren Ash Shiddiqiyah, Tangerang, Kamis (3/5).
Arend mengatakan, saat ini memang tidak pernah ada atlet yang internasional olahraga bola basket yang mengenakan jilbab. Namun menurutnya, tidak ada hambatan atau persyaratan tentang jilbab. Semua orang memiliki hak yang sama.
Hal senada dikatakan Campbell. Mantan Atlet Women National Basketball Assosiation (NBA) itu menuturkan, jilbab tidak menjadi penghalang seseorang untuk menjadi atlet basket. Umat Muslim atau agama lain mendapatkan hak yang sama dalam dunia olahraga.
"Sah-sah saja menjadi atlet dengan mengenakan jilbab," sebut Campbell.
Kedubes AS bekerja sama dengan Mahaka Sport menyelenggarakan pelatihan singkat ini dengan tujuan menjalin hubungan baik antara Indonesia dan AS melalui bola basket. Tidak hanya mendatangkan atlet internasional, beberapa atlet dari International Basketball League (IBL) dan National Basketball League (NBL) juga diboyong ke tanah air.
Arend juga menjelaskan, alasan AS memilih pondok pesantren untuk dijadikan tempat pelatihan singkat karena ingin mengenal Pondok Pesantren. Ini pertama kalinya Kedubes AS bekerja sama dengan Ponpes dalam pelatihan olahraga. Ponpes juga merupakan satu institusi sekolah.
"Kami ingin tahu pondok pesantren itu seperti apa," jelas Arend yang mengaku terkejut karena pondok pesantren ternyata sama dengan sekolah-sekolah pada umumnya.
Selain pondok pesantren Ash Shiddiqiyah, nantinya legenda NBA itu akan bekerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia. Acara pelatihan ini dilakukan untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional Indonesia.
Redaktur : Syaifullah AminÂ
Terpopuler
1
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
2
Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk Bantu Warga Terdampak Bencana
3
Kronologi Persoalan di PBNU (7): Kelompok Sultan dan Kramat Saling Klaim Keabsahan
4
Majelis Tahkim Khusus, Solusi Memecahkan Sengketa untuk Persoalan di PBNU
5
Penembakan Massal Terjadi di Australia, Seorang Muslim Berhasil Lucuti Pelaku Bersenjata
6
Kiai Miftach Moratorium Digdaya Persuratan, Gus Yahya Terbitkan Surat Sanggahan
Terkini
Lihat Semua