Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) RI Prof Nizar Ali meyakini bahwa musim haji tahun ini akan lebih nyaman, lantaran jumlah jamaah yang berangkat lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun lalu.
“Jamaah Indonesia saat ini 46 persen dari total jamaah yang disediakan waktu normal. Ini kemungkinan menjadi musim haji yang paling aman dan nyaman,” katanya saat membuka acara Edukasi Media Center Haji (MCH) di gedung Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (25/5/22).
Seperti diketahui, Indonesia mengirimkan sebanyak 100.051 jamaah untuk musim haji tahun ini. Jumlah tersebut, kata dia, berkurang lebih dari separuh mengingat Indonesia di musim haji sebelumnya mengirim jamaah 221 ribu orang, termasuk jamaah lanjut usia di dalamnya.
Baca Juga
Asal-Usul Gelar “Haji” di Indonesia
Dari pengurangan tersebut, ia memprediski bahwa tingkat kepadatan di beberapa titik krusial pelaksanaan ibadah haji, seperti di Arafah, Muzdalifah, dan Mina juga akan berkurang. Jika di Mina (dahulu) tingkat kepadatannya 0,8 maka sekarang jauh lebih longgar yakni 2,6.
“Satu sisi kita diuntungkan karena kalau dulu desak-desakan luar biasa ketika peristiwa Mina. Tahun ini peristiwa serupa tidak akan terjadi karena longgar,” ucap tokoh yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag RI ini.
Tidak hanya itu, pembatasan usia jamaah haji maksimal 65 tahun juga menjadi faktor kenyamanan ibadah haji 1443/2022. Karenanya, ia berharap, tingkat kepuasan jamaah haji pada tahun ini dapat meningkat.
“Tahun lalu saja haji kita berdesak-desakan tingkat kepuasannya sangat memuaskan. Seharusnya tahun ini lebih meningkat,” ujar Nizar.
Melansir Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks kepuasan haji pada 2019 mencatat skor 85,91 atau sangat memuaskan. Sementara, Indeks Kepuasan Pelayanan Haji di Indonesia 2019 dari Balitbang Kemenag mencatat skor 88,44.
Baca Juga
Ketika Kiai Hasyim Haramkan Ibadah Haji
Peran media
Dalam kesempatan itu, Nizar juga menyampaikan bahwa peran Media Center Haji (MCH) menjadi salah satu unsur penting haji dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Oleh karena itu, Petugas MCH diharapkan dapat memotret dan melaporkan kegiatan pelayanan jamaah selama ibadah haji berlangsung.
Contohnya, ia menjelaskan, menangkal informasi hoaks yang beredar di masyarakat, seperti peristiwa tentang banjir yang bertebaran di media sosial, padahal faktanya peristiwa yang terjadi hanya air tergenang semata kaki.
“Nah, di sini posisi media menjadi sangat penting karena tidak mungkin mengklarifikasi satu persatu,” jelas dia.
Ia juga menyebutkan bahwa MCH menjadi garda terdepan untuk mengklarifikasi berita-berita bohong yang bermunculan tersebut. “Media berperan penting untuk mengklarifikasi berita hoaks seputar peristiwa haji,” tandas Nizar.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua