Gantikan Biden, Ini Peluang Kamala Harris Menangkan Pilpres AS 2024
Kamis, 25 Juli 2024 | 15:45 WIB
Jakarta, NU Online
Pengamat Politik Internasional dari Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Indriana Kartini, menyoroti persaingan politik di Amerika Serikat (AS) menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, kompetisi antara Partai Demokrat dan Partai Republik akan semakin intens. Indriana menyoroti peluang Kamala Harris sebagai kandidat kuat dari Partai Demokrat menggantikan Joe Biden yang mengundurkan diri dari pencalonan.
"Biden sudah mengisyaratkan dukungan kepada Kamala Harris dan dari beberapa jajak pendapat, terlihat bahwa dukungan untuk Kamala Harris cukup tinggi. Misalnya, dalam sebuah jajak pendapat, Harris mendapat 44 persen dukungan," ungkap Indriana kepada NU Online, Rabu (24/7/2024) malam.
Menurutnya, Harris memiliki peluang kuat untuk memenangkan Pilpres AS 2024, terlebih Presiden Pertahanan AS Joe Biden telah menunjukkan tingkat dukungan yang tinggi.
"Dari beberapa survei, Kamala Harris mendapatkan dukungan sebesar 44 persen, sementara Trump di bawah Harris," ungkap Koordinator Kajian Politik Internasional Pusat Riset Politik BRIN tersebut.
Di tengah pertarungan politik akan semakin sengit, Indriana juga menilai peluang Harris untuk menang cukup besar, jika Partai Demokrat berhasil melakukan konsolidasi dalam konvensi nasional mereka.
"Jika Partai Demokrat sudah sepakat mendukung Kamala Harris, mereka harus mendukungnya secara all out," ujar Indriana.
Selain itu, kampanye oleh para aktivis yang menyuarakan penolakan terhadap calon presiden berusia tua juga memberikan keuntungan bagi Harris.
"Jika Demokrat memutuskan Harris sebagai calon, ini akan menarik suara dari kaum muda, perempuan, kulit berwarna, dan pendukung demokrasi di Amerika Serikat," jelas Indriana.
Elektabilitas Harris menunjukkan keunggulan tipis dua poin persentase atas Donald Trump setelah Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari Pilpres AS 2024 dan menyerahkan tongkat estafet kepadanya.
Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, Harris memperoleh dukungan 44 persen dibandingkan dengan Trump yang memperoleh 42 persen, meskipun perbedaan ini masih dalam margin kesalahan 3 poin persentase.
Diketahui, Joe Biden mengumumkan pengunduran diri dari pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat 2024 untuk November 2024 mendatang. Pernyataan pengunduran dirinya lewat sosial media, pada Ahad (21/7/2024).
"Rekan-rekan Demokrat, saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi," kata Biden.
Biden menyebut keputusan pengunduran dirinya tersebut lantaran ia berkomitmen demi kepentingan negara untuk menyelesaikan sisa masa jabatannya sebagai Presiden.
"Memfokuskan seluruh energi saya pada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," jelas Biden.
Usai menyatakan pengundurannya, Biden kemudian menyatakan dukungan untuk wakilnya, Kamala Harris maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Biden mengatakan keputusan ini dilakukan demi kepentingan terbaik partainya dan bagi negara.
"Saya ingin menawarkan dukungan penuh dan dukungan untuk Kamala menjadi calon partai kami tahun ini. Demokrat saatnya untuk bersatu dan mengalahkan Trump, mari kita lakukan ini," jelas Biden.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua