Nasional

Gus Mus Ingatkan Kita pada Kecerdasan dan Keluasan Islam

Rabu, 24 Januari 2018 | 13:05 WIB

Jakarta, NU Online 
Mustasyar PBNU asal Rembang, Jawa Tengah KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mendapatkan anugerah Pejuang Hak Asasi Manusia tahun 2017 dari Yayasan Yap Thiam Hien. Penghargaan ini dianugerahkan di Gedung Perpustakaan Nasional Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (24/1).

Baca: Malam Ini Gus Mus Terima Yap Thiam Hien Award
"Saat saya mengumumkan bahwa pemenangnya adalah KH Mustofa Bisri, akun Twitter saya mendapatkan like lebih dari seratus ribu kali dan diretwett lebih dari seribu seratus orang, dibaca oleh entah berapa juta orang, mungkin empat atau lima juta lebih," tutur Ketua Yayasan Yap Thiam Hien Todung Mulya Lubis dalam sambutan penganugerahannya. 

Todung Mulya Lubis menjelaskan, Gus Mus bukan sekadar pejuang dakwah yang biasa. Gus Mus juga merupakan seorang pelukis dan penyair yang selalu menghormati hak-hak masyarakat lain. 

"Mereka yang berjuang untuk menegakkan keadilan bagi sesama tanpa mengedepankan sekterianisme, jumlahnya sangat sedikit. Dan Gus Mus adalah salah satu sosok yang sangat sedikit itu," tandas Todung. 

Lebih lanjut Todung menyatakan, Gus Mus juga selalu memperjuangkan keadilan bagi masyarakat yang berbeda-beda dengan tanpa melanggar konstitusi. Gus Mus adalah suara hati nutani bangsa, suara hati nurani ulama. 

"Keadilan dan keislaman Gus Mus mengingatkan kita pada kecerdasan dan keluasan Islam di Indonesia. Kearifan Gus Mus membuatnya sangat pantas untuk menerima anugerah ini," tandas Todung. (Syaifullah Amin)