Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk Bantu Warga Terdampak Bencana
NU Online · Selasa, 16 Desember 2025 | 17:15 WIB
Sesi foto bersama dalam pemberangkatan Relawan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk membantu warga terdampak bencana di Aceh-Sumatra. Pemberangkatan dilakukan di Gedung PBNU, Jakarta, pada Selasa (16/12/2025). (Foto: Miftah)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberangkatkan Tim Relawan NU Peduli ke Sumatra untuk membantu warga terdampak bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Pemberangkatan Tim NU Peduli itu membawa sejumlah bantuan berupa kebutuhan logistik antara lain paket sembako, family kit, dan cooking kit serta tim relawan yang akan membantu penanggulangan bencana, termasuk trauma healing bagi warga melalui jalur darat.
Gus Yahya juga mengapresiasi Tim NU Peduli yang terus bergerak dan telah menghimpun dana bagi warga terdampak di Sumatra. Hingga kini terdapat 17 posko NU Peduli yang tersebar di tiga provinsi terdampak.
“Saya dengar dari NU Care sendiri, LAZISNU dan LPBI, ada tidak kurang dari bantuan senilai Rp5,8 miliar. Sedangkan yang dikoordinasikan oleh Ansor tidak kurang dari Rp3,5 miliar,” kata Gus Yahya dalam acara Pelepasan Relawan dan Bantuan untuk Aceh dan Sumatra Barat di Plaza PBNU, Jakarta pada Selasa (16/12/2025).
Ia menegaskan bahwa PBNU mengerahkan seluruh elemen lembaga dan badan otonom (banom) untuk terlibat aktif dalam penanggulangan dampak bencana di Aceh-Sumatra.
Gus Yahya mengaku terus berkomitmen membantu korban bencana dalam kondisi apa pun.
“Atas nama Pengurus Besar Nahdltul Ulama, saya menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa daerah beberapa waktu terakhir ini," jelasnya.
"Tentu saja tidak ada alasan bagi jam’iyah Nahdlatul Ulama, dalam keadaan apa pun, untuk tidak tetap hadir dalam khidmah berkontribusi dalam upaya penanggulangan dampak dari bencana-bencana yang terjadi tersebut,” imbuh Gus Yahya.
Ia menjelaskan bahwa PBNU telah membentuk satuan tugas Tim NU Peduli yang terdiri dari berbagai elemen, antara lain LPBI, LAZISNU, dan GP Ansor. Satgas ini bertugas mengoordinasikan langkah-langkah di lapangan, mulai dari pendirian posko, perekrutan relawan, hingga mobilisasi sumber daya.
“PBNU telah membentuk satu satgas khusus untuk keperluan itu, yang terdiri dari elemen-elemen LPBI, LAZISNU, dan Banom-banom. Beberapa tindakan telah dilakukan di lapangan, telah dibentuk posko-posko, telah dilakukan rekrutmen relawan-relawan, dan telah dimobilisasikan sumber daya-sumber daya untuk bisa disumbangkan kepada saudara-saudara kita yang terdampak oleh bencana,” katanya.

Gus Yahya juga mengatakan, PBNU secara intensif berkomunikasi dengan struktur NU di seluruh Indonesia, mulai dari pengurus wilayah hingga cabang, guna menggalang gerakan nasional kesetiakawanan NU.
“Alhamdulillah, dalam waktu beberapa minggu kita telah berhasil memobilisasikan sejumlah resources yang untuk ukuran Nahdlatul Ulama cukup signifikan. Ini akan terus kita kembangkan bersama-sama dengan warga NU di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Gus Yahya menilai bahwa dalam menghadapi tantangan bangsa, perlu membangun konsolidasi dan kebersamaan lintas elemen di lingkungan NU.
“Hadirnya NU dalam peristiwa-peristiwa seperti ini bukan semata soal kepentingan orang per orang, tetapi kepentingan bersama, kepentingan jam’iyah Nahdlatul Ulama, dan kepentingan segenap bangsa Indonesia,” tegasnya.
Ia berharap, mobilisasi solidaritas ini dapat terus diperluas dengan melibatkan partisipasi warga NU di seluruh Indonesia, hingga proses pemulihan bagi warga terdampak bencana.
Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU Affan Asirozi menjelaskan bahwa relawan yang diberangkatkan akan membantu penanggulangan bencana hingga pelayanan trauma healing selama dua bulan.
“Bantuan di beberapa titik, di Aceh ada Pidie, Pidei Jaya, Bireuen, Aceh Utara, yang di Sumatra Barat itu ada Agam, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota,” katanya.
Ia menambahkan, satu unit mobil sanitasi air bersih diberangkatkan ke Sumatra Barat untuk membantu warga mendapatkan air bersih.
“Teman-teman di posko mengatakan bahwa masih mengalami kendala terkait pemenuhan air bersih. Mobil ini bisa mengolah air dari air yang kotor jadi air yang layak konsumsi,” ucapnya.
Affan juga mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang masih terjadi hingga akhir tahun ini.
“Kemudian kami menghimbau teman-teman untuk mencari lokasi pengungsian yang permanen, misalnya sekolah,” ujarnya.
Senada, Sekretaris Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PBNU Moesafa menyampaikan, Tim NU Peduli terus menyalurkan bantuan kepada penyintas secara bertahap sampai pulih.
“Kami akan terus melakukan penggalangan donasi untuk korban bencana alam di Sumatra Barat, Utara, dan Aceh. Kami menghimbau kepada seluruh warga untuk bisa menyalurkan donasinya. Kami salurkan kepada para korban bencana yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: https://filantropi.nu.or.id/solidaritasnu.
Terpopuler
1
Bedah Hujjah KH Afifuddin Muhajir: Dari Kewajiban Taat AD/ART hingga Pentingnya Bukti Konkret
2
Kelompok Sultan Tunjuk M Nuh sebagai Katib Aam PBNU
3
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
4
Gus Yahya Dorong Islah Demi Keutuhan Jamiyah, Serukan Warga NU Tetap Jaga Persatuan
5
Kelompok Sultan Gelar Rapat Harian Syuriyah-Tanfidziyah di Gedung PBNU
6
Penembakan Massal Terjadi di Australia, Seorang Muslim Berhasil Lucuti Pelaku Bersenjata
Terkini
Lihat Semua