Habib Luthfi Sumbang 4 Ton Beras untuk Warga Terdampak Banjir di Kalsel
Sabtu, 23 Januari 2021 | 15:30 WIB
Abdul Muiz Cholil
Kontributor
Pekalongan, NU Online Â
Rais Aam Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menyumbang 4 ton beras untuk warga terdampak banjir di Kalimantan Selatan.
Penyaluran bantuan beras dilakukan dengan melibatkan Pengurus Idarah Wustha Jatman Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan cara membeli beras di dekat kawasan terdampak banjir baru didistribusikan kepada warga.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jatman KH Masyhudi kepada NU Online, Sabtu (23/1) menjelaskan, sumbangan Habib Luthfi kepada warga terdampak banjir sebagai bentuk rasa empati atas musibah yang menimpa warga di wilayah Kalsel.
"Apa yang telah dilakukan Habib Luthfi sebagai bentuk rasa kepedulian dengan harapan bantuan dari beliau dapat meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah," ujarnya.
Disampaikan, selain bantuan dari Habib Luthfi, secara organisasi Jatman juga mengajak pada warga tarekat untuk bisa membantu melalui Jatman di daerahnya masing-masing.
"Idarah Aliyah Jatman sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada idarah wustha, idarah syu'biyah untuk mengumpulkan bantuan baik berupa uang tunai, sembako, selimut dan pakaian layak pakai," terang Kiai Masyhudi.
Dijelaskan, surat edaran penggalangan dana merupakan langkah kedua untuk bisa menjangkau ke wilayah terdampak gempa di Sulawesi Barat (Sulbar). "Untuk bantuan tahap pertama sudah didistribusikan ke wilayah Kalsel pada tanggal 17 Januari 2021," ungkapnya.
Kegiatan penggalangan dana di wilayah Jawa Tengah secara masif dilakukan oleh NU dan badan otonomnya dengan tujuan yang sama yakni kepada warga terdampak bencana banjir di Kalimantan.
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng H Hudallah Ridwan mengatakan, PWNU Jateng telah menginstruksikan kepada jajaran PCNU se-Jateng untuk bergerak mengumpulkan infak dan sedekah untuk diberikan kepada warga di Kalsel.
"Teknisnya nanti penyaluran bantuan akan dilakukan satu pintu, yakni melalui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sehingga tidak terjadi tumpang tindih bantuan di lapangan," pungkasnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori
Â
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua