Nasional

Halaqah Fiqih Peradaban di Pesantren Darur Roja' Blitar Bahas Negara-Bangsa

Senin, 19 Desember 2022 | 20:30 WIB

Halaqah Fiqih Peradaban di Pesantren Darur Roja' Blitar Bahas Negara-Bangsa

Suasana Halaqah Fiqih Peradaban di pesantren Darur Roja' Srengat, Blitar, Jawa Timur, Ahad (18/12/2022). (Foto: Istimewa)

Blitar, NU Online
Pesantren Darur Roja' Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menjadi salah satu dari 250 pesantren di Indonesia yang dipercaya menjadi tempat menyelenggarakan Halaqah Fiqih Peradaban yang diinisiasi Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menjelang peringatan 1 Abad NU.


Acara itu dihadiri oleh Rais Syuriyah PBNU KH Azizi Chasbullah, Dosen UIN SATU Tulungagung Dr HM Arif Faizin, dan Ketua PP Lesbumi NU KH Jadul Maula sebagai narasumber.


“Saat ini tidak ada lagi daulah islamiyah, yang ada hanyalah negara-bangsa,” ujar KH Azizi Chasbullah dalam paparannya pada Ahad (18/12/2022).


Arab Saudi pun, kata Kiai Azizi, bukan daulah islamiyah. Nyatanya, meskipun kita beragama Islam tetap saja membayar visa, pakai paspor jika harus masuk ke Arab Saudi.


“Semua negara saat ini telah berubah menjadi negara-bangsa, bukan negara agama. Negara dimiliki warga yang menempatinya, tidak peduli agama dan sukunya,” terang Kiai Azizi.


Pada kesempatan yang sama, Dosen UIN SATU Tulungagung Dr HM Arif Faizin mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan pemeluknya untuk membuat suatu bentuk negara dan pemerintahan tertentu.


“Hanya spirit etik dan konsep nilai universal yang diperintahkan,” ujar Wakil Ketua PCNU Kab Blitar menyitir pendapat Gus Dur.


“Jadi salah besar jika masih ada sekelompok orang yang menghendaki sistem Khilafah saat ini,” tambah Kang Faizin, sapaan akrabnya.


Di tempat yang sama, Ketua Lesbumi PBNU KH Jadul Maula mengatakan bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan oleh kalangan berbagai etnik. Hal ini merupakan proses kelembagaan sosial politik di Indonesia dan adanya histori yang menyokong Negara Bangsa Indonesia.


Sedang Pimpinan Pesantren Darur Roja’ KH M Ali Syaifullah menyampaikan terima kasih kepada PBNU yang telah mempercayai pesantren yang ia pimpin sebagai tempat terselenggaranya Halaqah Fiqih Peradaban ini.


“Pesantren dan NU sebagai ujung tombak masyarakat untuk membawa spirit yang sudah digagas para pendahulu,” tandasnya.


Seperti diketahui, dalam rangka menyongsong 1 Abad NU, PBNU telah menggelar serangkian Halaqah Peradaban. Setidaknya di 250 titik di seluruh Indonesia. Dengan Provinsi Jawa Timur sebanyak 75 titik. Salah satunya Pesantren Darur Roja' Blitar. Halaqah yang dimoderatori Rendra Setyawan ini diikuti sejumlah aktivis PCNU Blitar dan beberapa pimpinan parpol di Blitar.


Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Musthofa Asrori